tirto.id - Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat membantah informasi yang beredar melalui rekaman audio dengan kode file AUD-20200320-WA0019. Dalam rekaman disebutkan terdapat (dokter) residen anestesi meninggal dunia, 2 orang diisolasi, dan 5 orang suspek COVID-19 di rumah sakit tersebut.
Direktur Utama RSHS R. Nina Susana Dewi mengatakan informasi tersebut tidak benar.
"Tidak benar ada residen anestesi yang meninggal karena COVID-19. Sampai saat ini, tidak ada petugas kesehatan yang diisolasi dan tidak ada 5 yang suspek," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima tirto, Sabtu (21/3/2020).
Menurut Nina, jika ada petugas kesehatan yang menjalin kontak erat dengan pasien positif maka mereka akan diperiksa sesuai dengan pedoman pencegahan dan penanggulangan COVID-19 yang dikeluarkan Kemenkes. Sebab petugas kesehatan tersebut berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"10 orang petugas kesehatan telah dites Covid-19 dan seluruhnya negatif," ujarnya.
Dalam keterangan tertulis, Nina juga menjelaskan soal kasus pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia. Ia tekankan bahwa pasien tersebut meninggal karena penyakit penyerta.
Per Kamis 19 Maret 2020, RSUP Hasan Sadikin merawat tujuh pasien positif COVID-19. Tujuh pasien tersebut terdiri dari lima laki-laki dan dua perempuan.
Dari tujuh pasien positif tersebut, satu orang meninggal pada Kamis, 19 Maret 2020 pada pukul 12.20 WIB yaitu pasien laki-laki, usia 53 tahun dan satu pasien positif dinyatakan sembuh dan akan segera dipulangkan.
"Kami mohon agar selalu berhati-hati dalam menerima informasi. Pastikan informasi yang didapat valid," tandasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri