Menuju konten utama
Update Virus Corona:

WHO Minta Petugas Medis Diprioritaskan Hadapi Virus COVID-19

Dalam menghadapi virus corona COVID-19, WHO meminta semua negara untuk memprioritaskan melindungi para petugas medis.

WHO Minta Petugas Medis Diprioritaskan Hadapi Virus COVID-19
Gedung Markas Besar Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Jenewa, Swiss. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta semua negara untuk melindungi dan memprioritaskan para petugas medis dalam menghadapi bahaya wabah virus corona COVID-19.

“Semua negara harus memprioritaskan melindungi petugas kesehatan,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui pernyataan di laman resmi WHO pada 26 Februari 2020 yang dikutip Kamis (27/2/2020).

Menurut Tedros, petugas medis termasuk orang yang paling berisiko terkena virus ini karena setiap hari berhubungan dengan pasien yang terinfeksi virus corona.

Selain petugas medis, dalam pernyataannya dia juga meminta semua negara melibatkan masyarakat untuk melindungi orang-orang yang paling berisiko terkena penyakit parah, terutama orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kurang baik.

Kemudian, Tedros juga juga menyebutkan untuk memberi perlindungan terhadap negara yang rentan tertular virus COVID-19.

“Kita harus melindungi negara-negara yang paling rentan (terkena virus corona), dengan melakukan yang terbaik untuk mengatasi epidemi di negara-negara dengan kapasitas untuk melakukannya,” jelas Tedros.

Untuk mendukung negara, kata Tedros, WHO telah menerbitkan pedoman perencanaan operasional untuk mendukung kesiapsiagaan dan tanggapan negara.

Panduan ini memberikan panduan langkah demi langkah, dengan tindakan nyata sesuai dengan delapan area atau pilar yang telah disetujui, yakni:

  1. Koordinasi, perencanaan, dan pemantauan tingkat negara
  2. Komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat
  3. Pengawasan, tim respons cepat dan investigasi kasus
  4. Tempat masuk
  5. Laboratorium nasional
  6. Pencegahan dan pengendalian infeksi
  7. Manajemen kasus
  8. Dan dukungan operasional dan logistik.

Tedros menyebutkan, delapan pedoman tersebut juga mencakup indikator kinerja utama, dan perkiraan sumber daya yang diperlukan untuk mempersiapkan dan menanggapi sekelompok hingga 100 kasus virus corona.

“Untuk melengkapi pedoman operasional ini, kami juga telah menerbitkan panduan teknis di banyak bidang ini, yang tersedia di situs web kami,” imbuhnya.

Sebelumnya, Tedros mengaku telah memberikan pengarahan saat pertemuan dengan para menteri kesehatan dari negara-negara Uni Afrika pada Sabtu (22/2/2020) lalu.

Saat ini, ada 41 negara dengan kapasitas laboratorium untuk pengujian COVID-19, menggunakan kit laboratorium yang dikirim oleh WHO.

“Kami sedang berupaya mengirim persediaan ke negara-negara Uni Afrika lainnya. Sekarang masih 41, tetapi kita harus memastikan bahwa semua negara memiliki kapasitas itu,” tukasnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH