tirto.id - Pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur telah berhasil mengambil sebanyak 147 sampel DNA dari keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Pihak RS Polri terus meminta keluarga korban untuk datang ke RS Polri dan diambil sampel DNAnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Rumah Sakit RS Polri Kombes Musyafak di RS Polri, Rabu (31/10/2018). Musyafak menegaskan relasi korban yang melapor ke pos Ante Mortem RS Polri bahkan sudah melebihi jumlah korban di penerbangan JT 610 Jakarta-Pangkal Pinang sebanyak 189 orang.
“Data yang masuk dari keluarga korban berjumlah 185 kemudian tadi malam ada 6 keluarga lagi yang datang melapor. Jadi sampai pada pagi hari ini ada 191 keluarga yang telah lapor. Dari 191 baru 147 yang diambil sampel DNAnya,” tegas Musyafak.
Musyafak menegaskan ada tambahan 24 kantung jenazah ke RS polri yang dikirim Selasa (30/10/2018). Meski demikian, dari total 48 kantung jenazah semuanya tidak dalam kondisi utuh. Kantung jenazah tersebut berisi bagian tubuh dari para korban yang sulit diidentifikasi secara visual dari bentuk fisiknya.
Meski begitu Musyafak meyakini tes DNA tetap bisa dilakukan. Padahal tim RS Polri terkadang hanya menerima sekadar potongan kulit ataupun otot dari para korban tersebut.
“Dari berbagai atau jenis sampel pun bisa termasuk rambut, kulit, otot, tulang, dan bahkan baju yang pernah dipakai itu [bisa],” kata Musyafak. “Masalah kesulitan DNA saya kira tidak masalah. Hanya saja besar kecilnya atau lengkap tidaknya korban itu yang tadi kita ada kendala.”
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yantina Debora