Menuju konten utama

RS Kilat di Wuhan Mulai Terima Pasien Corona Usai Dibangun 8 Hari

Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Cina, yang dibangun dalam 8 hari, mulai menerima pasien virus Corona per hari ini.

RS Kilat di Wuhan Mulai Terima Pasien Corona Usai Dibangun 8 Hari
Rumah Sakit Huoshenshan atau Gunung Dewa Api di Wuhan, China, yang dibangun pada 23 Januari 2020. ANTARA/HO-CD/mii

tirto.id - Rumah sakit Huoshenshan atau "Gunung Dewa Api" di Cina yang dibangun dalam 8 hari untuk merawat pasien terinfeksi virus corona baru di Wuhan, mulai menerima pasien pada Senin (3/2/2020), demikian menurut media pemerintah.

Rumah sakit ini dirancang dengan 1.000 tempat tidur untuk pasien terinfeksi virus corona guna memenuhi kekurangan tempat tidur di tempat lain di kota tersebut saat virus menyebar.

Wabah virus corona menyebabkan 361 orang meninggal dan menginfeksi lebih dari 17.000 orang di Cina dan sedikitnya 171 di luar Cina.

Terdapat lebih dari 11.000 kasus di Provinsi Hubei, lokasi Wuhan terisolasi, demikian stasiun TV pemerintah, Senin (3/2/2020), sebagaimana dilansir Antara.

Konstruksi Huoshenshan dicontoh dari sebuah rumah sakit yang dibangun di Beijing pada 2003, yang didedikasikan untuk melawan SARS, atau infeksi saluran pernapasan berat.

Ada lebih dari 7.500 pekerja yang dilibatkan dalam proyek bangunan kilat tersebut, yang mulai dikerjakan pada 25 Januari dan rampung akhir pekan ini.

Cina sedang membangun rumah sakit kedua di Wuhan, yang diperuntukkan bagi pasien virus corona, dengan 1.600 tempat tidur. Leishenshan, atau "Gunung Dewa Guruh", dijadwalkan akan selesai pada 5 Februari.

Sementara itu, laman resmi otoritas kesehatan setempat yang dipantau ANTARA di Beijing menyebutkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi virus jenis baru yang dinamakan 2019-nCoV itu telah mencapai 13.858 orang dan 200 lainnya masih berstatus terduga.

Provinsi Hubei masih menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah kematian 294 orang atau bertambah 45 orang dibandingkan sehari sebelumnya dengan jumlah kesembuhan 215 orang.

Wuhan sebagai Ibu Kota Provinsi Hubei yang dianggap sebagai episentrum virus mematikan itu telah berkontribusi 224 kasus kematian dengan 215 orang lainnya sudah meninggalkan rumah sakit karena dinyatakan sembuh.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH