tirto.id - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendapatkan anggaran sebesar Rp681,88 miliar untuk 2025 atau turun 44 persen dibanding 2024 yang mencapai Rp1,229 triliun. Menteri investasi, Rosan Perkasa Roeslani menilai berkurangnya anggaran Kementerian Investasi dapat berimbas ke penciptaan lapangan kerja.
“Tadi disampaikan adalah penyerapan tenaga kerja yang bisa terdampak, sedangkan itu adalah salah satu PR kita yang utama bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan dan investasi kembali lagi merupakan jembatan untuk menciptakan lapangan kerja yang baik berkualitas, yang berkesinambungan,” kata Rosan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rosan mengajukan permintaan tambahan Rp889,32 miliar untuk tahun 2025 yang membuat anggaran Kementerian Investasi menjadi Rp1,571 triliun. Namun, tambahan tersebut belum disetujui. Menanggapi itu, ia mengatakan turunnya anggaran tersebut dapat berdampak pada kinerja Kementerian Investasi di tahun depan.
Rosan menilai investasi sebagai salah satu ujung tombak untuk Indonesia meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ia juga mengatakan, untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang direncanakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ini akan penuh tantangan. Hal ini dikarenakan dipangkasnya anggaran tersebut.
Komisi VI DPR memberikan waktu 5 hari kepada Rosan untuk memberikan jawaban tertulis dengan menyesuaikan program-program di 2025. Rosan memastikan pihaknya segera mengkaji program apa saja yang bakal disesuaikan dan diupayakan tetap terlaksana.
“Ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri apabila anggaran kami menurun cukup signifikan. Sehingga bisa berdampak ke pencapaian target ke depannya,” ungkap Rosan.
Meski demikian, Rosan tetap optimistis bisa mencapai target pertumbuhan investasi, walaupun anggaran yang didapat kementeriannya hanya 43 hingga 44 persen dari anggaran yang diajukan.
“Memang anggarannya ini kan cukup jauh dari yang kita mintakan, sebesar Rp1,5 triliun, kurang lebih hanya 43-44 persen yang diberikan. Jadi ya kita akan duduk lagi dengan tim untuk melihat apa nih skala prioritas yang harus kita kerjakan ke depannya,” ujarnya saat ditemui usai rapat kerja.
Rosan meyakini seiring berjalannya waktu, anggaran sebesar Rp681 miliar yang didapat kementeriannya itu masih dapat bertambah. Namun, dia memastikan pihaknya akan melakukan yang terbaik memanfaatkan anggaran yang didapat saat ini.
“Tapi tentunya ini kan masih berjalan, harapannya dengan dukungan yang penuh juga dari pimpinan dan anggota dewan Komisi VI DPR RI yang terhormat. Ini bisa kita sambil berjalan, nanti ini bisa kita mintakan tambahannya. Dengan anggaran yang ada, kita akan mencoba melakukan yang terbaik,” tuturnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang