tirto.id - Mantan presiden Zimbabwe Robert Mugabe meninggal dunia pada Jumat (6/9/2019) dalam usia 95 tahun. Pemimpin pertama Zimbabwe pasca-kemerdekaan ini telah dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura sejak April.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, menyatakan turut berbelasungkawa dan bersedih atas meninggalnya Mugabe. Ia mengatakan Mugabe sebagai "ikon pembebasan".
"Mugabe adalah ikon pembebasan, seorang pan-Afrika yang mengabdikan hidupnya untuk pembebasan dan pemberdayaan rakyatnya. Kontribusinya bagi sejarah bangsa dan benua kita tidak akan pernah dilupakan. Semoga jiwanya beristirahat dalam damai," cuit Mnangagwa, dikutip dari Independent.
Lahir pada tahun 1924 di daerah yang pada waktu itu bernama Rhodesia, Mugabe kemudian ikut mendirikan gerakan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Inggris.
Mugabe pernah dipenjara selama 10 tahun antara 1964 dan 1974. Ketika Zimbabwe merdeka pada 1980, ia menjadi perdana menteri, dan menjabat sebagai presiden tujuh tahun kemudian.
Pada tahun 2000, ia memimpin kampanye untuk mengusir petani kulit putih dari tanah dan menyerahkannya kepada warga kulit hitam Zimbabwe, mendukung geng-geng penyerang tanah sebagai mengoreksi ketidakadilan kolonial.
Wakil Menteri Energi Mutodi, mengatakan kepada BBC ia "sangat sedih" dengan kematian mantan pemimpin Zimbabwe tersebut.
"Dia adalah orang yang berprinsip, dia tidak bisa dengan mudah mengubah kepercayaannya, dia adalah orang yang percaya pada dirinya sendiri, dia adalah orang yang percaya pada apa yang dia lakukan dan dia adalah orang yang sangat tegas dalam apa pun yang dia katakan. Ini pria yang baik," kata Mutodi.
Robert Mugabe
1924: Lahir dan kemudian dilatih sebagai guru
1964: Dipenjara oleh pemerintah Rhodes
1980: Memenangkan pemilihan pasca-kemerdekaan
1996: Menikah Grace Marufu
2000: Referendum, milisi pro-Mugabe menyerang pertanian milik kulit putih dan menyerang pendukung oposisi
2008: Hadir kedua dalam putaran pertama pemilihan untuk Tsvangirai yang menarik diri dari putaran kedua di tengah serangan nasional terhadap para pendukungnya
2009: Di tengah keruntuhan ekonomi, bersumpah di Tsvangirai sebagai perdana menteri
November 2017: Tentara turun tangan dan memaksanya untuk mundur
September 2019: Meninggal di usia ke-95 tahun
Editor: Agung DH