Menuju konten utama

Ribuan Wisatawan Saksikan Festival Ogoh-Ogoh di Kuta Bali

Para wisatawan tampak antusias menyaksikan ogoh-ogoh karya pemuda Kuta Bali.

Ribuan Wisatawan Saksikan Festival Ogoh-Ogoh di Kuta Bali
Fwstival Ogoh-ogoh. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

tirto.id - Ribuan wisatawan baik domestik maupun manca negara menyaksikan Festival Ogoh-ogoh yang digelar menjelang perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di Kuta, Bali pada Jumat (16/3/2018).

Wisatawan asal Inggris, Rawlins Taylor, mengaku beruntung dapat berwisata ke Bali bersamaan digelarnya pawai arak-arakan boneka berujud Butha Kala itu. Wisatawan Inggris dapat menyaksikan banyak tradisi, seni, dan budaya yang ditampilkan warga Bali.

"Kemarin (15/3/2018), saya sudah melihat ritual agama yang digelar di pantai [Melasti], malam ini saya menyaksikan parade patung raksasa [ogoh-ogoh]. Sebelumnya saya hanya melihat ini di internet. Ini bagus," ujarnya.

Sejak Jumat sore, para wisatawan tampak antusias menyaksikan ogoh-ogoh karya pemuda Kuta yang masih diletakkan di kawasan Jalan Legian. Mereka juga berfoto dengan ogoh-ogoh tersebut.

Saat ogoh-ogoh mulai diarak, para wisatawan mulai berpindah ke panggung utama di Pura Desa Adat Kuta untuk menyaksikan Festival ogoh-ogoh yang dipadukan dengan fragmen tari.

Banyaknya warga dan wisatawan yang menonton, pemuda yang mengarak ogoh-ogoh tampak kesulitan menggerakkan ogoh-ogoh karena ruangan yang terbatas akibat ruas jalan yang dipenuhi penonton.

Hal tersebut membuat Pecalang (petugas keamanan adat Bali), petugas kepolisian dan panitia terus mengimbau warga dan wisatawan untuk tidak berdesak-desakan dan memberi ruang untuk arak-arakan Ogoh-ogoh

Wisatawan asal Australia, Emanda Callie mengatakan, dirinya sangat senang bisa menyaksikan Festival Ogoh-ogoh yang tampil berkolaborasi dengan tari-tarian dalam kegiatan tersebut.

"Acara itu (pawai ogoh-ogoh) sangat bagus. Aku hanya bisa melihatnya di Bali. Tapi karena banyaknya orang disini jadi susah menonton. Tapi tidak masalah, semua orang ingin senang disini," ujarnya.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA NYEPI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora