tirto.id - Lebih dari 100.000 ulama di Bangladesh dikabarkan berdemonstrasi menentang ekstremisme di ibu kota Dhaka pada Kamis (6/4) waktu setempat. Demonstrasi para ulama ini dipicu oleh serangan kelompok teroris terhadap pasukan keamanan Bangladesh.
"Tidak ada tempat untuk teror dan ekstremisme dalam Islam," kata Shaikh Mohammed bin Naser Al Khujaim, ulama senior dari Mekkah, kepada peserta demonstrasi.
"Muslim di seluruh dunia harus tetap teguh melawan teror dan ekstremisme ini," jelas dia seperti dikutip Straitstimes.
Sementara Perdana Menteri Bangladesh Hasina Wajed di hadapan lebih dari 100.000 ulama juga turut memberikan ceramah menentang ekstremisme.
Pemerintahan Hasina menuding kelompok Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB) sebagai dalang serangan mematikan terhadap agama minoritas dan orang asing. Banyak serangan teroris melanda Bangladesh dalam beberapa tahun belakangan. Serangan teror tahun lalu menewaskan 22 orang termasuk 18 orang asing di Dhaka. ISIS mengklaim serangan itu dilakukan oleh mereka.
Akibat unjuk rasa besar-besaran ini, Kepolisian Dhaka menutup sejumlah jalan protokol menuju taman tersebut dan meminta orang-orang menghindari pusat perbelanjaan.
Para pengamat mengatakan militan Islam berpotensi mengancam keamanan Bangladesh akibat krisis politik berkepanjangan di negeri itu.