tirto.id -
"Saya lihat momen 411 dan 212 itu lebih semangat dari hari ini. Mungkin karena dulu setannya masih ada," kata Fahri di hadapan para peserta aksi, Sabtu (2/12).
Seloroh mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun disambut oleh gelak tawa para peserta. Namun ia tidak menyebut secara spesifik siapa yang dimaksud dengan setan dalam orasinya. "Tapi setan itu tidak pernah tidak ada. Dia selalu adalah musuh abadi kita. Karena itu hari ini kita berkumpul kembali dalam rangka mengumumkan permusuhan abadi kepada setan," ujarnya lagi.
Tak sampai di situ, Fahri juga berkelar sambil menyindir ketidakhadiran Presiden Joko Widodo dalam acara yang dihelat Presidium Alumni 212 tersebut. Menurut Fahri, Jokowi juga merupakan alumni 212 lantaran pernah hadir di tengah-tengah massa Aksi 212 di Monas tahun lalu.
"Kita doakan dia menjadi Mujahid 212. Kita tidak berhukum dengan yang tidak nampak tapi faktanya setahun lalu dia nampak di ada di sekitar kita," ujarnya.
"Jangan-jangan dia (Jokowi) ada juga di sekitar kita sekarang. Tolong tengok kiri-kanan kalau ada tolong bawa ke atas panggung," ucapnya. Tawa pun kembali terdengar dari kerumunan massa.
Ia mengatakan presiden ketujuh tersebut seharusnya berada di tengah-tengah massahari ini. Sebab, ketidakhadiran tersebut menunjukkan bahwa Jokowi tidak merepresentasikan pemimpin umat Islam yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Mendengar hal tersebut, para peserta pun meneriakkan takbir dan kembali mendengarkan Fahri berorasi.
"Wahai presiden Jokowi Anda seharusnya berada di sini. Inilah jiwa Indonesia. Inilah yang akan berjuang hingga titik darah penghabisan. Orang-orang yang memilih anda orang-orang kaya itu akan terbang mencarter pesawat pergi kalau ada apa-apa dengan negara ini. Mereka tidak akan bertahan sampai titik darah penghabisan," ungkapnya menggebu-gebu.
Di acara tersebut, Fahri tak sendirian. Dari pantauan Tirto, sejak dimulai pukul 3 pagi, tokoh-tokoh politik Indonesia juga ikut hadir. Di antaranya adalah pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, politikus Gerindra sekaligus pimpinan DPR RI Fadli Zon, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hadir pula punggawa Band Dewa 19 Ahmad Dhani, Buni Yani, serta musisi religi Opick.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Muhammad Akbar Wijaya