tirto.id - Wacana penerapan pemakaian panel listrik tenaga surya yang dipasang di atap (PLTS Rooftop) bisa mengancam pendapatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero).
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan pemakaian panel surya di atas atap dapat mengurangi pemakaian listrik dari PLN. "Kalau udah kayak gitu, kan pasti mengurangi pemakaian [listrik]," ujar Syofvi di Jakarta pada Jumat (3/8/2018).
Kendati dapat mengancam pendapatan PLN, tapi Syofvi mengatakan wacana tersebut tidak dapat dicegah dan hanya dapat mengikuti kebijakan serta arahan dari pemerintah. Selain itu, salah satu arahan pemerintah, kata Sofvy, adalah dengan mendorong penggunaan kompor induksi listrik.
"Pakai kompor induksi kan lebih baik dari pada kompor gas kira-kira begitu," ujarnya.
Di sisi lain, wacana penerapan panel surya di atas atap dapat meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bauran EBT akan meningkat dari 12,4 persen pada 2018 menjadi 23 persen pada 2025.
Di kesempatan yang sama, Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero), Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan bahwa penerapan penggunaan panel surya rooftop ada minusnya karena hanya mengandalkan matahari. Jika cahaya bagus, maka kinerjanya pembangkit akan baik, begitu sebaliknya.
"Itu perlu disampaikan ke pelanggan. Solar cell rooftop perlu dibatasi supaya naik-turunnya arus tidak menyebabkan kerusakan yang parah. Aturan detailnya lagi nunggu Permen," ujar Yuddy.
Berdasarkan data PLN, jumlah pelanggan PLTS Rooftop dari Januari hingga Juli 2018 masih sangat rendah, yaitu sebanyak 458 pelanggan. Sedangkan, total pelanggan listrik PLN ada sebanyak 47 juta.
Sementara itu, ia menyebutkan realisasi konsumsi Semester I 2018 mencapai 112,46 Tera Watt hour (TWh) atau bertumbuh 4,71 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017. Sedangkan, target pengguna listrik PLN pada 2018 ada 239 TWh.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto