Menuju konten utama

Remaja Australia Ditangkap Terkait Aksi Teror

Dua remaja asal Sydney, Australia ditahan kepolisian setempat atas dugaan aksi terorisme. Tindakan kedua bocah tersebut diyakini terinspirasi oleh ISIS.

Remaja Australia Ditangkap Terkait Aksi Teror
(ilustrasi) Pasukan detasemen mengamankan tempat kejadian perkara saat menyelamatkan para sandera pada simulasi penanggulangan antiteror. Antara Foto/Aloysius Jarot Nugroho.

tirto.id - Dua remaja laki-laki di Sydney, Australia ditangkap atas dugaan terorisme yang berkaitan dengan ISIS. Mereka dilaporkan tergabung dalam organisasi teroris dan tengah menyiapkan sebuah aksi teror.

Kedua bocah laki-laki berusia 16 tahun yang tidak diberitahukan namanya itu, ditangkap tim anti terorisme saat tengah membawa dua pisau tipe bayonet yang dibeli dari toko senjata di sebuah gang yang terletak persis di belakang tempat peribadatan umat Muslim di Bankstown.

Dalam konferensi pers yang diadakan Kamis (13/10/2016) polisi New South Wales melaporkan, kedua remaja tersebut dijatuhkan tuduhan merencanakan serangan dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup. Mereka juga dikenakan hukuman maksimal 10 tahun penjara atas keanggotaannya dalam organisasi teroris.

Kedua bocah laki-laki itu tidak muncul dalam persidangan di Pengadilan Anak Parramatta pada Kamis dan tidak mengajukan tanggungan.

ABC melaporkan, salah satu dari bocah laki-laki itu merupakan anak dari seorang teroris yang kini menjadi narapidana. Tetapi, polisi enggan memberi komentar terkait dugaan ini. Polisi juga tidak memberi informasi soal siapa target sasaran aksi teror kedua bocah itu.

Penangkapan terhadap kedua bocah remaja itu merupakan bagian dari operasi anti terorisme yang sedang dilaksanakan. “Kami telah mengatakan sebelumnya bahwa prioritas kami sekarang ini ialah keselamatan publik,” ujar Wakil Komisaris Kepolisian Federal Australia Mike Phelan. Ia juga meminta kepada siapa pun yang memiliki solusi mudah terhadap perkembangan radikalisme di kalangan remaja Australia, untuk memberi tahunya.

Komisaris Polisi Catherine Burn mengatakan, pihaknya meyakini kedua bocah tersebut terinspirasi oleh ISIS, seperti dikutip The Guardian. Burn juga menyampaikan agar masyarakat tetap waspada. “Harus diingat bahwa ancaman teror mungkin terjadi. Ancaman disebabkan adanya orang-orang, terlepas berapa pun usianya, yang ingin melakukan penyerangan dan mampu untuk melakukannya.” tegas Burn.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan pada September lalu, bahwa ancaman terorisme di Australia merupakan suatu hal yang nyata. Pernyataan ini ia sampaikan setelah adanya informasi bahwa ISIS memerintahkan anggotanya untuk menyerang titik-titik penting di Australia.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari