tirto.id - Momentum pelaksanaan demonstrasi Aksi Bela Palestina di lapangan Monas, Jakarta, yang dihadiri puluhan ribu massa, dimanfaatkan oleh sejumlah aktivis untuk menggalang donasi. Salah satu kelompok yang aktif menggalang donasi untuk Palestina ialah mereka yang tergabung dalam Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Tirto sempat menemui sejumlah pembawa kotak donasi yang berasal dari Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Mereka terlihat mengumpulkan banyak uang donasi, yang ditaruh di dalam kotak, saat Aksi Bela Palestina berlangsung pada Minggu (17/12/2017).
Menurut Ulfa, salah satu relawan pengumpul donasi itu, uang yang terkumpul nantinya akan langsung ditransfer kepada mitra yayasan mereka di Palestina. Ulfa menyebutkan mitra beserta kantor cabang dan relawan mereka berada di sejumlah titik di Palestina, tak terkecuali di Yerusalem atau yang biasa mereka sebut dengan Al-Quds.
“Karena kita juga bekerjasama dengan mitra, jadi kita tinggal mengirimkan saja untuk dananya, nanti untuk implementasi dari sana. Laporannya pun dari sana ke kita,” kata Ulfa. Dia juga mengklaim “Donasi (ke Palestina) itu paling banyak datang dari orang Indonesia.”
Ulfa mengaku selama ini hampir setiap hari yayasannya mengirimkan dana donasi ke Palestina. Namun saat disinggung mengenai besaran dana yang ditransferkan, Ulfa enggan menjawabnya.
“Tapi kalau (untuk donatur) yang sekali transfer (bank), ada yang dari Rp10 ribu, Rp50 ribu, sampai yang milyaran juga ada,” ujar Ulfa.
Tak hanya kepada Palestina, Ulfa juga mengatakan bantuan juga dapat diberikan kepada daerah lain yang berkonflik, seperti umat muslim di Rohingya, Myanmar. “Bisa juga untuk bantuannya dibawa relawan yang diberangkatkan dari sini. Tapi untuk relawan yang dikirim itu yang khusus, karena harus bisa Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan medis,” ujar Ulfa.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginisiasi aksi solidaritas untuk mendukung Palestina pada Minggu (17/12/2017) pagi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Para peserta aksi yang jumlahnya ditaksir mencapai 150-200 ribu orang itu terdiri dari sejumlah elemen kelompok masyarakat, di antaranya PBNU, PKS, Muhammadiyah, PP Persatuan Tarbiyah Islamiyah, PB Zamiyatul Wasliyah, dan PP Dewan Masjid Indonesia.
Para peserta yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Depok, Bekasi, Bandung, hingga Tegal itu berkumpul guna menentang sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui "Yerusalem sebagai ibu kota Israel". Guna menunjukkan sikap solidaritasnya, massa hadir dengan membawa sejumlah atribut bendera maupun spanduk yang berisikan seruan dukungan ke Palestina.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom