Menuju konten utama

Rekam Jejak Ki Seno, Dalang Yogya yang Meninggal & Jadi Trending

Ki Seno Nugroho, dalang wayang kulit asal Yogyakarta meninggal dunia pada, Selasa (3/10/2020) dalam usia 48 tahun. 

Rekam Jejak Ki Seno, Dalang Yogya yang Meninggal & Jadi Trending
Dalang Seno Nugroho (Tengah). youtube/Dalang Seno

tirto.id - Ki Seno Nugroho, dalang asal Yogyakarta meninggal dunia pada, Selasa, 3 November 2020, di RS PKU Muhammadiyah Gamping pukul 22.15 WIB.

Kabar meninggalnya dalang wayang kulit berusia 48 tahun itu mengejutkan banyak orang terutama para penggemarnya.

Nama Ki Seno sempat menjadi trending topic di Twitter. Banyak warganet yang mengucapkan bela sungkawa dan merasa kehilangan sosok dalang yang dikenal lucu serta membawa perubahan bagi dunia pewayangan.

Rekam Jejak Karier Ki Seno sebagai dalang Wayang Kulit

Seno Nugroho lahir di Yogyakarta, 23 Agustus 1972. Ia mulai menggeluti dunia pedalangan sejak masih berusia 10 tahun, dan mengawali kariernya sebagai dalang pada usia 15 tahun, saat masih duduk di Sekolah Menengah Kesenian Yogyakarta.

Terinspirasi dari sosok Ki Manteb Soedharsono yang membuat Ki Seno tertarik pada dunia pedalangan hingga akhirnya terus menggelutinya.

Ki Seno mempunyai kelompok karawitan sendiri yang diberi nama Wargo Laras dengan jumlah anggotanya kurang lebih 50 orang.

Meski belum memiliki sanggar pedalangan sendiri, sesekali beberapa orang dari mancanegara belajar mendalang padanya.

Nama Ki seno mulai dikenal secara luas sebagai dalang melalui pergelaran wayang kulit yang memadukan antara gagrag Surakarta dan gagrag Yogyakarta.

Kekhasan lainnya yang membuat terkenal adalah saat menampilkan panakawan (Semar, Garèng, Pétruk, Bagong) dengan guyonan yang spontan, kontekstual, aktual, dan lucu.

Selain mendalang di Indonesia, Seno Nugroho juga pernah diundang tampil di negara Belanda dan Belgia.

Sosok Ki Seno Nugroho dianggap membawa kesegaran dan sesuatu yang baru yang bisa dinikmati dari segala kalangan dan usia baik yang muda hingga yang tua.

Dalam setiap pagelaran wayang, Ki Seno selalu membawa lakon sarangan atau kreasi baru dan dinilai berani mendobrak pakem lama dalam dunia wayang kulit yang ada.

Ki Seno juga sering membuat judul maupun alur cerita yang lucu dan menarik, salah satunya adalah "Semar Mbangun Kayangan".

Dalam setiap pementasan, masyarakat luas juga bisa ikut menikmati dengan live streaming melalui Youtube. Sehingga tak heran jika penggemar Ki Seno sangat banyak dari beragam kalangan dan dari berbagai daerah di Indonesia.

Meninggalnya Ki Seno Nugroho jadi duka mendalam

Duka mendalam menyelimuti rekan maupun penggemar Ki Seno Nugroho. Nama Ki Seno Nugroho juga menjadi salah satu trending topic di media sosial Twitter. Melalui media sosial Twitter, Sujiwo Tejo juga mengungkapkan bela sungkawanya.

"Sugeng tindak Ki Seno Nugroho sampai jumpa #utangRasa. Waktu Juli lalu sowan (datang) ke rumahmu di Sedayu, Yogya, aku enggak bisa tegur sapa karena kau sudah start mendalang Wayang Climen, pulang duluan karena ada kerjaan, enggak bisa pamit aku pikir toh kita masih akan ketemu lagi di dunia," tulis Sujiwitejo.

Ki Seno diketahui meninggal akibat terkena serangan jantung. Lingga, penabuh gamelan yang biasa membantu Ki Seno saat menggelar pagelaran wayang, membenarkah bahwa penyebab meninggalnya Ki Seno adalah serangan jantung usai bersepeda.

"Iya benar (meninggal karena serangan jantung)," katanya.

Jenazah Ki Seno Nugroho rencananya akan dimakamkan siang ini, Rabu (4/11/2020) di makam Semaki Gede, Yogyakarta pada pukul 13.00 WIB. Ki Seno Nugroho meninggalkan tiga orang anak dan istri bernama Agnes Widiasmoro.

Baca juga artikel terkait KI SENO NUGROHO atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Humaniora
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH