Menuju konten utama

Realisasi PC-PEN Tembus Rp214,9 Triliun Hingga 16 September 2022

Realisasi Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mencapai Rp214,9 triliun hingga per 16 September 2022.

Realisasi PC-PEN Tembus Rp214,9 Triliun Hingga 16 September 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mencapai Rp214,9 triliun hingga per 16 September 2022. Jumlah ini setara 47,2 persen dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp455,62 triliun.

"Tahun ini adalah tahun terakhir program PC-PEN yang sudah terealisir mencapai Rp214,9 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, di Kantornya, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Bendahara Negara itu merinci, untuk penanganan kesehatan terealisasi baru sebesar Rp38,4 triliun atau 31,4 persen dari alokasi disediakan Rp122,54 triliun. Anggaran ini untuk pembayaran klaim pasien Rp23,8 triliun dan insentif tenaga kesehatan Rp2,6 triliun.

Anggaran kesehatan juga diberikan untuk insentif perpajakan vaksin/alat kesehatan Rp5 triliun, serta penanganan COVID-19 melalui Dana Desa Rp8,2 triliun.

Kemudian untuk perlindungan masyarakat terealisasi sebesar Rp100 triliun atau 64,6 dari alokasi Rp154,76 triliun. Program pada klaster ini terdiri dari PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Desa, BLT Minyak Goreng, dan BT-PKLWN (Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima, Warung Kecil dan Nelayan).

"Sekali lagi ini belanja yang difokuskan untuk melindungi masyarakat. Kalau tahun 2021 dari ancaman COVID tahun ini dari guncangan global yang berasal dari harga pangan dan energi," jelasnya.

Sementara untuk pemulihan ekonomi terealisasi sebesar Rp76,4 triliun atau 42,8 persen dari alokasi Rp178,32 triliun. Realisasi ini terutama untuk program padat karya, pariwisata dan ekonomi kreatif, ketahanan pangan, teknologi informasi dan komunikasi, kawasan industri, dukungan UMKM (subsidi bunga dan IJP), dan insentif perpajakan.

"Kita akan terus menggunakan APBN ini dan mendorong pada Kementerian/Lembaga yang memang bertanggungjawab untuk menjaga dan memulihkan ekonomi," jelasnya.

Baca juga artikel terkait REALISASI PEN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang