tirto.id - Dalam rangka merayakan 20 tahun perilisan album Parachutes pada 10 Juli 2020 lalu, band asal London, Coldplay melakukan restorasi terhadap empat video musik album debut mereka tersebut.
Seperti diwartakan Antara, video musik yang direstorasi menjadi HD itu adalah “Shiver”, “Trouble” dan “Don’t Panic”. Sementara satunya lagi, "Yellow" akan direstorasi menjadi format 4K. Seluruh video diperbarui dari format aslinya, negatif 16mm.
Bisa dibilang, album Parachutes menjadi pintu gerbang Coldplay untuk dikenal secara luas. Ada banyak pencapaian yang mereka dapatkan atas dirilisnya album itu. Sebab, album ini pernah mendapatkan multi-platinum nomor satu setelah terjual sebanyak 13 juta kopi dengan lebih dari 2,28 miliar streams di seluruh dunia sejak pertama kali dirilis.
Berkat album inipula, pada 2001 lalu, Coldplay berhasil dinominasikan dalam lima kategori sekaligus dalam ajang penghargaan BRIT Awards. Dari lima nominasi itu, Chris Martin dan kawan-kawan ini berhasil meraih Best British Album serta Best British Group.
Album yang dirilis pada 10 Juli 2000 ini juga berhasil mendapatkan Best Alternative Music Album pada 2001 Grammy Awards. Bahkan, di Amerika Serikat, album tersebut berhasil diganjar dua kali Platinum oleh RIAA dan mendapatkan sembilan kali Platinum oleh BPI di Inggris.
Salah satu lagu dalam album Parachutes yang membuat Coldplay bisa dikenal secara internasional adalah “Yellow”, yang kala itu menjadi hit besar pada awal karier band asal London ini.
Sejak dirilis pertama kali, album tersebut juga mendapat ulasan positif dari berbagai majalah musik seperti Rolling Stone, Melody Maker, hingga NME. Kini, hasil restorasi empat video album Parachutes itu sudah bisa dilihat melalui akun YouTube resmi Coldplay.
Coldplay terakhir kali meluncurkan album pada 22 November 2019 lalu dengan judul Everyday Life yang dirilis dalam bentuk fisik dan digital, seperti iTunes, demikian seperti dilansir dari situs resmi band asal Inggris itu. Album ini terbagi menjadi dua nama, yakni Sunrise dan Sunset.
Konser album itu disiarkan secara langsung (live streaming) di kanal Youtube mereka. Namun, bedanya, konser itu tidak seperti pertunjukan pada umumnya, yang ditonton puluhan ribu orang, melainkan hanya digelar di atas gedung dan disiarkan secara langsung.
Editor: Agung DH