Menuju konten utama

Ratusan Ribu Umat Katolik Ikuti Perayaan Black Nazarene di Filipina

Ratusan ribu umat Katolik di Manila, Filipina, bergabung dalam prosesi untuk mengikuti penghormatan Black Nazarene di negara Katolik terbesar di Asia, Selasa, (9/1/2024).

Ratusan Ribu Umat Katolik Ikuti Perayaan Black Nazarene di Filipina
Masyarakat Filipina mengikuti prosesi Katolik tahunan Black Nazarene selama hari raya di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Lisa Marie David
2024/01/10/2024-01-09t033404z_936932799_rc23e5a4digl_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Masyarakat Filipina mengikuti prosesi Katolik tahunan Black Nazarene selama hari raya di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Lisa Marie David
2024/01/10/2024-01-09t123005z_1977640354_rc2ae5ab6hv7_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Masyarakat Filipina bergabung dengan prosesi Katolik tahunan Black Nazarene selama hari raya di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Eloisa Lopez
2024/01/10/2024-01-09t123004z_1480485631_rc2ae5a6t88s_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Masyarakat Filipina bergabung dengan prosesi Katolik tahunan Black Nazarene selama hari raya di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Eloisa Lopez
2024/01/10/2024-01-09t123004z_897351232_rc2ae5aznnq0_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Masyarakat Filipina berdesak-desakan menyentuh kotak kaca yang berisi patung Black Nazarene selama prosesi tahunannya di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Eloisa Lopez
2024/01/10/2024-01-09t123015z_1776805091_rc2ae5awrmhw_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Umat Filipina bergabung dengan prosesi Katolik tahunan Black Nazarene selama hari raya di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Eloisa Lopez
2024/01/10/2024-01-09t033216z_454046186_rc2vd5a9oxx0_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Masyarakat Filipina menyentuh kaki replika Black Nazarene, saat perayaan hari raya dan prosesi tahunan, di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Lisa Marie David
2024/01/10/2024-01-09t130943z_1161283450_rc24e5a08uc0_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Masyarakat Filipina berdesak-desakan untuk naik kereta yang membawa patung Black Nazarene selama prosesi tahunannya di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Eloisa Lopez
2024/01/10/2024-01-09t032753z_478725152_rc2vd5a0pb98_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Masyarakat Filipina beristirahat sambil menunggu prosesi Black Nazarene dimulai, selama hari raya dan prosesi tahunannya, di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Lisa Marie David
2024/01/10/2024-01-09t043927z_1461304291_rc2vd5a3u2xk_rtrmadp_3_religion-philippines-black-nazarene_02.jpg
Seorang umat Filipina beristirahat sambil menunggu prosesi Black Nazarene dimulai, selama hari raya dan prosesi tahunan, di Manila, Filipina, (9/1/2024). REUTERS/Lisa Marie David
Ratusan ribu umat Katolik di Manila, Filipina, bergabung dalam prosesi untuk mengikuti penghormatan Black Nazarene di negara Katolik terbesar di Asia, Selasa, (9/1/2024).

Tradisi yang telah berlangsung berabad-abad memberi penghormatan kepada patung kayu hitam Yesus Kristus yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan, Di tahun menarik lebih banyak orang saat gambar berusia 400 tahun, terbungkus kaca, diarak di jantung kota Manila.

Semua orang sangat antusias berpartisipasi dalam prosesi keagamaan ini, diketahui dalam tiga tahun terakhir sempat dihentikan karena COVID-19.

Ribuan apparat kepolisian dikerahkan untuk memastikan ketertiban karena banyak umat bertelanjang kaki mencoba naik ke kereta yang memegang patung, yang menggambarkan Yesus memikul salib yang berat.

Hingga saat ini, tidak diketahui mengapa patung yang diukir di Meksiko dan dibawa ke Filipina pada awal abad ke-17, berubah menjadi hitam. Tetapi seorang imam Filipina, Msgr. Sabino Vengco, mengklaim gambar itu gelap melalui intinya karena terbuat dari kayu mesquite .

Di Filipina sendiri, sekitar 80% dari 110 juta penduduk negara tersebut mengidentifikasi diri mereka sebagai Katolik Roma, warisan ratusan tahun sebagai koloni Spanyol.
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya dari M. Zaenuddin

Oleh: M. Zaenuddin