Menuju konten utama

Rapat Pleno Golkar Tolak Rekomendasi Penonaktifan Novanto

Rekomendasi untuk menonaktifkan Setya Novanto dari jabatan Ketua Umum Golkar, sebab dianggap memicu jebloknya elektabilitas partai itu, ditolak oleh Rapat Pleno DPP Golkar pada hari ini.

Rapat Pleno Golkar Tolak Rekomendasi Penonaktifan Novanto
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto didampingi Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham dan Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid melambaikan tangan saat akan memimpin Rapat Pengurus Pleno DPP Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (11/10/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Rapat Pleno DPP Golkar hari ini memutuskan tidak akan menonaktifkan Ketua Umum partai berlambang beringin tersebut, Setya Novanto. Keputusan ini menolak rekomendasi tim kajian politik dan strategis Golkar mengenai penonaktifan Novanto. Rekomendasi itu semula muncul dengan alasan kasus e-KTP yang membelit Novanto membuat elektabilitas Golkar merosot.

Sekjen DPP Golkar Idrus Marham mengatakan Rapat Pleno tersebut sekaligus memastikan Novanto kembali aktif memimpin partainya.

"Kembali aktif memimpin partai ini dan mengendalikan seluruh langkah-langkah operasional, dan juga tentang pengambilan kebijakan, dipimpin langsung ketua umum," kata Idrus dalam konferensi pers setelah pelaksanaan Rapat Pleno itu pada Rabu (11/10/2017), di Kantor DPP Golkar Jakarta.

Melalui keputusan itu, secara otomatis mandat kepada Idrus dan Ketua Harian Golkar Nurdin Halid untuk menjalankan tugas kepartaian selama Novanto menjalani proses hukum dicabut.

Selanjutnya, kata Idrus, Rapat Pleno juga mengeluarkan keputusan soal perayaan HUT Ke-53 Golkar yang akan dilaksanakan di Makassar, mekanisme rekrutmen caleg Golkar, revitalisasi pengurus, dan pembentukan Litbang partai.

Terkait revitalisasi, Idrus menyatakan, "Dari 279 pengurus, setelah dilakukan revitalisasi ada beberapa orang diganti dan juga ada pergeseran sekaligus ada tambahan kader partai Golkar yang menjadi pengurus. Sekitar dari 279 menjadi 301 orang."

Pengurus yang diganti adalah Ketua Bidang Politik dan Hukum Golkar Yorrys Raweyai. Ia digantikan oleh Letjen (purn) Eko Wiratmoko. Sedangkan, pengurus yang baru masuk adalah Fahd Arafiq sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga.

Idrus menambahkan DPP Golkar juga menugaskan kepada Purnawirawan Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar sebagai ketua Badan Litbang Golkar. Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu sekaligus bertugas melakukan koordinasi dengan sekjen dan ketua korbid kepartaian dan korbid kajian untuk mengambil langkah-langkah pembentukan badan litbang Golkar dan melengkapi komposisi kepengurusannya.

"Tadi ketua umum sudah menyampaikan bahwa mulai hari ini berlaku secara efektif hasil revitalisasi yang dilakukan oleh ketua umum sebagai pelaksanaan dari tugas dan mandat yang diberikan oleh rapat pimpinan nasional kedua di Balikpapan," kata Idrus.

Novanto terlihat meninggalkan lokasi Rapat Pleno lebih dulu dan tidak ikut dalam konferensi pers bareng Idrus. Ia keluar melalui pintu samping yang tembus ke kantor Dewan Pertimbangan Golkar, lalu menuju gerbang belakang DPP Golkar, sebelum akhirnya pulang tanpa mau menanggapi permintaan wawancara wartawan.

"Mohon maaf pak Setya Novanto harus meninggalkan teepat karena ada agenda di tempat lain," kata Idrus.

Baca juga artikel terkait RAPAT PLENO GOLKAR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom