tirto.id - Salah satu tema dalam materi IPS Kelas 8 semester 2 adalah dinamika penduduk. Dalam tema ini, terdapat pembahasan tentang permasalahan dinamika penduduk.
Pengertian dinamika penduduk adalah fenomena berubahnya jumlah penduduk di suatu wilayah, akibat faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan orang (migrasi).
Faktor kelahiran, kematian, dan migrasi itu bisa menentukan penambahan maupun pengurangan jumlah penduduk. Pengendalian 3 faktor di atas perlu dilakukan agar tidak terjadi permasalahan dinamika penduduk.
Apabila proses penambahan penduduk tidak terkendali, tingkat kepadatan populasi orang di suatu wilayah akan terlampau tinggi. Akibatnya, bisa terjadi berbagai masalah kelangkaan sumber daya alam hingga beragam problem sosial lainnya, termasuk kemiskinan.
Sebaliknya, pengurangan penduduk yang terlalu ekstrem juga dapat menimbulkan masalah tidak kalah pelik. Kelangkaan angkatan kerja (pekerja) bakal terjadi dan kemudian membuat kegiatan ekonomi melambat. Perekonomian yang memburuk akan berujung pada penurunan kesejahteraan penduduk.
Selama ini, pengamatan terhadap dinamika penduduk dilakukan melalui kegiatan sensus. Lembaga resmi yang rutin menggelar sensus penduduk Indonesia selama ini adalah Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data sensus dari BPS itu, sejumlah program untuk mengatasi permasalahan dinamika penduduk bisa direncanakan, seperti program KB, pemerataan pembangunan, transmigrasi, dan lain sebagainya.
Rangkuman Materi IPS Permasalahan Dinamika Penduduk
Rangkuman materi IPS Kelas 8 semester 2 berikut ini memuat pembahasan sejumlah topik yang terkait permasalahan dinamika penduduk. Isinya merujuk ke buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 8 (2021) terbitan Kemdikbudristek dan sejumlah sumber yang relevan lainnya.
Sejumlah topik dalam tema ini ialah kepadatan penduduk, dampak masalah dinamika penduduk ke pembangunan, dan cara mengatasi permasalahan dinamika penduduk.
1. Kepadatan Penduduk
Salah satu permasalahan dinamika penduduk adalah kepadatan penduduk. Maka itu, kepadatan ini perlu diketahui angkanya dan diatasi dengan pemerataan penduduk atau program lainnya.
Mengutip publikasi BPS, kepadatan penduduk adalah jumlah banyaknya penduduk per satuan luas wilayah. Data kepadatan penduduk bisa dipakai untuk dasar pelaksanakan kebijakan pemerataan penduduk, program KB, dan lain-lain.
Data kepadatan penduduk juga bisa jadi indikator perbedaan sumber daya yang dimiliki oleh setiap wilayah, baik dari segi alam maupun manusia.
Mengenai data kepadatan penduduk terdapat sejumlah istilah yang perlu diketahui. Salah satuanya ialah Kepadatan penduduk kasar atau crude population density (CPD).
Kepadatan penduduk kasar (CPD) merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah penduduk di setiap kilometer persegi luas wilayah. Luas wilayah yang dimaksud adalah luas seluruh daratan di suatu wilayah administratif, seperti kabupaten, provinsi, hingga negara.
Rumus yang digunakan untuk menghitung kepadatan penduduk adalah sebagai berikut:
Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk ÷ Luas wilayah (kilometer persegi)
Data kepadatan penduduk juga dapat dinyatakan dalam kepadatan aritmatik, kepadatan fisiologis, dan kepadatan agraris.
Kepadatan Penduduk Aritmatik menunjukkan jumlah penduduk pada setiap kilometer persegi luas wilayah.
Kepadatan Penduduk Fisiologis menggambarkan jumlah penduduk pada setiap kilometer persegi wilayah lahan pertanian.
Sementara itu, Kepadatan Penduduk Agraris menunjukkan jumlah penduduk petani pada setiap kilometer persegi wilayah lahan budidaya.
Data lain yang terkait dengan permasalahan dinamika penduduk adalah persebaran penduduk. Di konteks ini, persebaran penduduk menjadi masalah jika tidak merata.
Di Indonesia, tidak meratanya persebaran penduduk antarpulau dan daerah bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti luas lahan pertanian, kesempatan kerja, dan lain sebagainya.
Dampak Masalah Dinamika Penduduk ke Pembangunan
Terdapat beberapa masalah pembangunan yang muncul akibat permasalahan dinamika penduduk. Berikut ini sejumlah contohnya:
A. Masalah pendidikan
- Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah
- Besarnya jumlah anak usia sekolah tidak seimbang dengan sarana pendidikan
- Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah
B. Masalah kesehatan
- Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan
- Kurangnya air bersih untuk kebutuhan harian
- Rendahnya kualitas kesehatan masyarakat
- Gizi penduduk rendah
- Merebaknya penyakit menular
- Munculnya lingkungan kumuh
C. Masalah Ekonomi
- Pendidikan masyarakat rendah sehingga tidak banyak pekerja berkualitas
- Jumlah penduduk banyak tidak seimbang dengan lapangan kerja yang tersedia
- Tingginya angka kemiskinan.
3. Cara Mengatasi Permasalahan Dinamika Penduduk
Ada sejumlah cara mengatasi permasalahan dinamika penduduk. Berikut sejumlah langkah yang bisa diterapkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan dinamika penduduk:
A. Pemerataan Pembangunan di Seluruh Daerah
Pemerataan pembangunan di semua wilayah suatu negara bisa mencegah migrasi berlebihan ke pusat perkotaan. Dengan begitu, masalah kepadatan penduduk maupun persebaran yang tidak merata bisa dicegah.
B. Program Keluarga Berencana (KB)
Program KB sejak lama diterapkan di Indonesia untuk mengendalikan angka kelahiran. Program KB bisa mencegah angka penambahan penduduk yang tidak terkendali.
C. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pendidikan bisa mengubah cara pandang tentang jumlah anak dan menumbuhkan kesadaran perencanaan keluarga yang baik. Pendidikan juga dapat menunda usia pernikahan dini sehingga mengurangi kemungkinan adanya keluarga yang mempunyai banyak anak.
D. Transmigrasi
Transmigrasi menjadi salah satu cara mengurai kepadatan penduduk. Dengan adanya transmigrasi, tingkat persebaran penduduk bisa lebih merata.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Addi M Idhom