Menuju konten utama

Rakyat AS Unjuk Rasa Tolak Pelantikan Donald Trump

Peserta unjuk rasa menyerukan kepada Partai Demokrat untuk menolak pelantikan Donald Trump di kongres dengan tegas.

Rakyat AS Unjuk Rasa Tolak Pelantikan Donald Trump
Para aktivis berdemonstrasi terhadap Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Khursheed/cfo/16

tirto.id - Tidak kurang dari 2.000 orang rakyat Amerika Serikat melakukan unjuk rasa di seputar Martin Luther King Jr. Memorial di Washington pada Sabtu (14/1/2016) waktu setempat untuk menolak pelantikan Presiden AS terpilih, Donald Trump. Di bawah guyuran hujan, para demonstran yang terdiri dari para aktivis hak-hak sipil dari berbagai elemen sangat keberatan jika Trump benar-benar menjadi presiden.

Salah satu peserta aksi demonstrasi, Al Sharpton, menyerukan kepada Partai Demokrat untuk menolak pelantikan Trump yang diusung Partai Republik di kongres dengan tegas. Al Sharpton yang juga seorang pendeta ini menegaskan bahwa rakyat AS akan tetap melakukan protes dalam sepekan ke depan. Pelantikan Trump sendiri akan dilakukan pada Jumat pekan depan.

"Kita bergerak diiringi hujan karena kita ingin bangsa ini paham bahwa apa yang sudah diperjuangkan dan didapatkan adalah yang Anda lebih perlukan daripada satu Pemilu untuk membalikkannya," seru Al Sharpton seperti dikutip dari Reuters.

Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS mengalahkan Hillary Clinton memang cukup mengejutkan. Trump selama ini dikenal sebagai sosok kontroversial yang dianggap bisa mengancam kehidupan majemuk di negeri Paman Sam.

Selain itu, keputusan Trump memilih Jeff Sessions, senator dari Alabama, menjadi Jaksa Agung AS telah membangkitkan kekhawatiran bahwa Trump hendak melemahkan hak pilih kelompok minoritas dan menghentikan reformasi peradilan kriminal.

"Kita akan terus maju sampai neraka beku, dan ketika itu terjadi, kita akan maju di atas es," tandas Cornell William Brooks dari Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Rakyat Kulit Berwarna.

Unjuk rasa ini juga diikuti kelompok Hispanik La Raza, para politisi, keluarga Afro-Amerika korban kekerasan polisi, Liga Urban Nasional, Keluarga Berencana dan Kampanye HAM yang merupakan kelompok pembela hak-hak LBGT.

Baca juga artikel terkait DONALD TRUMP

tirto.id - Hard news
Sumber: antara
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya