Indeks Swasembada Beras

"Tahun 1984, jumlah penduduk Indonesia 160 juta jiwa, sementara sekarang mencapai 260 juta jiwa. Artinya naik dua kali lipat. Dengan demikian, masalah swasembada beras sudah selesai".

Orde Baru memang masih impor meski swasembada. Tapi swasembada mereka rapuh dan hanya berlangsung dalam tempo singkat.

Segudang masalah menanti presiden-wakil presiden--siapa pun yang nanti terpilih--jika mereka bercita-cita menghentikan impor beras dan swasembada pangan.

Revolusi hijau diklaim berhasil di beberapa wilayah, tapi tidak di lahan gambut. Garapan Maryoto contohnya.

Indonesia meraih swasembada pangan pada 1984 tetapi tidak bertahan lama dan masih mengimpor beras dari negara lain.

Pelibatan TNI dalam upaya kegiatan ketahanan pangan tak hanya soal tenaga pendamping pertanian di sawah, tapi juga mendorong petani menjual gabah ke Perum Bulog.

Padi hibrida akan menghasilkan panen hingga 20 persen lebih banyak dari padi biasa.

TNI Angkatan Darat membuat apa yang disebut Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu. Salah satunya di Jombang, Jawa Timur. Bagaimana bentuk pelayanan para serdadu ini kepada petani setempat dengan cara serba mengandalkan mesin?

Program percetakan sawah baru untuk memacu produksi padi bisa memukul balik pembangunan pertanian pangan, bahkan pertanian secara umum, di Indonesia.

Kementerian Pertanian menilai kerja sama dengan TNI adalah "langkah bagus" untuk membantu petani serta menggenjot produksi beras nasional.

Proyek swasembada beras dengan melibatkan TNI turun ke sawah tidak punya landasan hukum yang mengikat.

Proyek Kementerian Pertanian dan TNI dengan melibatkan serdadu di tingkat kecamatan mengabaikan petani sebagai subjek mandiri di lahan mereka sendiri.

Mentan menyampaikan dengan swasembada dan tidak impor lagi, Indonesia sudah mendapat banyak keuntungan yakni sekitar Rp10 triliun pada tahun 2016.