A.K. Gani menyandang banyak titel: bintang film, aktivis pergerakan, dokter, menteri, hingga perwira militer. Perannya yang paling menonjol terjadi di era Revolusi.
Achmad Djajadiningrat adalah salah satu golongan ningrat yang bekerja pada pemerintah kolonial, namun simpati pada pendidikan dan pergerakan kaum pribumi.
Didorong sang ayah menjadi dokter, Sartono menolak dan memilih jalan sebagai sejarawan. Melalui disertasinya, ia memperkenalkan pendekatan sejarah multidimensional.
Noto Soeroto melawan arus cita-cita kemerdekaan dengan ide persemakmuran Belanda-Indonesia. Dikucilkan dari pergaulan mahasiswa nasionalis dan terpaksa pulang kampung dengan kekecewaan.