Indeks Radikalisme
CEO Telegram Pavel Durov Akhirnya Bertemu Rudiantara
CEO Telegram Pavel Durov akhirnya bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Kemenkominfo Nyatakan Telegram Akan Dibuka Kembali
Kemenkominfo membuka lebar kesempatan Telegram untuk beroperasi kembali di Indonesia
BNPT Ungkap Latar Belakang Bahrun Naim
Kolonel Sigit Karyadi ungkapkan latar belakang Bahrun Naim yang sempat menjadi dalang serangan teror di Jakarta 2016
Kepolisian Pantau 89 WNI Simpatisan ISIS Dideportasi Suriah
Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno mengatakan sedikitnya ada 89 orang asal Lampung yang telah dideportasi dari Suriah yang diduga simpatisan ISIS.
Anak-Anak Rentan Terpapar Virus SARA dan Radikalisme
KPAI memperingatkan dampak dari merebaknya isu miring seputar SARA dan radikalisme yang berkembang di masyarakat terhadap anak-anak.
Perguruan Tinggi di Yogyakarta Deklarasi Antiradikalisme
Penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 perlu dicegah.
ISIS Ubah Strategi Setelah Dilumpuhkan di Beberapa Negara
Pejabat teras kontraintelijen Kurdi Lahur Talabany mengatakan ISIS kini mengubah taktik kendati moralnya sudah jatuh.
Komunikasi Teroris: Telegram Mati, Gim Online Pun Jadi
Teroris diketahui memanfaatkan banyak kanal telekomunikasi, salah satunya memanfaatkan fitur chat di gim online.
BNPT Minta Telegram Perjelas SOP Blokir Konten Radikalisme
BNPT mengharapkan otoritas aplikasi Telegram juga memblokir konten terorisme dalam jaringan telepon genggam dan memperjelas SOP-nya.
Wapres Minta Menkominfo Aktif Tangkal Radikalisme di Medsos
Jusuf Kalla meminta Menkominfo lebih aktif lagi dalam menangkal penyebaran radikalisme yang tersebar di Internet.
Telegram, Makin Populer (Dianggap) Makin Mengkhawatirkan
Telegram akan diblokir karena dianggap oleh pemerintah Indonesia "membantu penyebaran radikalisme." Padahal tak semua konten di Telegram berbahaya. Banyak kelompok diskusi bermanfaat di layanan pesan tersebut.
Menkominfo Punya Bukti Telegram Memuat Konten Radikalisme
Rudiantara mengaku memiliki bukti bahwa Telegram banyak memuat propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian hingga ajakan atau cara merakit bom.
Indonesia Tutup Platform Medsos Jika Tak Blokir Akun Radikal
Pemerintah Indonesia akan menutup perusahaan media sosial apabila tidak mau menutup akun-akun yang menyebarkan paham radikal.
Menhan: Radikalisme Bisa Dicegah dengan Kegiatan Bela Negara
Menhan menyebut jumlah simpatisan ISIS dii Indonesia tidak banyak. Meski begitu, Indonesia tetap harus melakukan tindakan pencegahan paham radikalisme.
Perakit Bom Panci Terkena Paham Radikal Lewat Dunia Maya
Agus Wiguna terpengaruh paham radikal setelah bergabung dengan sejumlah grup percakapan melalui ponsel pintarnya.
Pesantren Digital Bisa Perangi Konten Radikalisme di Medsos
Pesantren digital akan dibentuk oleh Dewan Pengurus IPI Jatim, sebagai bagian dari upaya memerangi radikalisme yang mulai tumbuh subur di media sosial atau internet.
Syafii Maarif Minta Guru Sejarah Bantu Tangkal Intoleransi
Syafii Maarif memandang materi-materi sejarah mampu mengikis sikap intoleransi dan radikalisme serta memperluas cara pandang siswa, jika disampaikan dengan metode yang tepat.
BNPT Wajibkan WNI dari Suriah Ikuti Program Deradikalisasi
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan WNI yang kembali dari Suriah terlebih dahulu diharuskan mengikuti program deradikalisasi.
Google akan Cabut Konten Video Teroris dari YouTube
Google akan lebih ketat mengidentifikasi hingga mencabut konten teroris atau ekstremis kekerasan di platform berbagi video YouTube.
Densus Tangkap Terduga Teroris di Kendal dan Temanggung
Di Kabupaten Kendal, Densus 88 menangkap dua terduga teroris, yang berinisial Z dan R. Sementara di Temanggung menangkap seorang terduga teroris yang diketahui berinisial AZ.