Menuju konten utama

Perguruan Tinggi di Yogyakarta Deklarasi Antiradikalisme

Penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 perlu dicegah.

Perguruan Tinggi di Yogyakarta Deklarasi Antiradikalisme
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (tengah). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan deklarasi antiradikalisme dalam deklarasi yang diadakan di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017).

"Jangan ikuti organisasi yang sifatnya radikal, tidak menerima Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kita dorong prestasi agar lebih baik untuk Indonesia," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, saat memberi sambutan, seperti dikutip Antara.

Deklarasi oleh perguruan tinggi se-DIY itu terdiri atas empat butir pernyataan. Butir pertama adalah pernyataan untuk berpegang teguh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Butir kedua berisi pernyataan tekad untuk mempersiapkan dan membentuk generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, demokratis, jujur, dan berkeadilan. Butir kedua juga berisi pernyataan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, etika, akademik, hak asasi manusia, kemajemukan, kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa yang berwawasan nusantara.

Butir ketiga berisi pernyataan menolak organisasi dan aktivitas yang berorientasi dan atau berafiliasi dengan gerakan radikalisme, terorisme dan atau organisasi kemasyarakatan politik yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan butir keempat berisi ajakan kepada seluruh komponen bangsa untuk melakukan upaya pencegahan, penyebaran paham dan atau gerakan radikalisme teroris dan atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebelumnya, pada Jumat (14/7/2017), Sebanyak 44 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Barat melakukan deklarasi antiradikalisme yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran, Bandung. Pernyataan sikap yang dibacakan oleh Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto disebutkan, radikalisme perlu dicegah agar tidak mengganggu perjalanan bangsa.

"Kami berkomitmen mengambil peran aktif untuk mencegah radikalisme, agar tidak komponen kampus yang memaksakan kehendak apalagi melakukan tindakan radikal," ujar Herry.

Dia mengatakan perguruan tinggi melakukan tugas untuk mendidik mahasiswa, melakukan inovasi dan pengabdian pada masyarakat.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora