Vice Director Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listyanto menuturkan, kebijakan impor ini akan berdampak kecil pada petani.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan butuh waktu sekitar enam bulan tanam untuk memenuhi suplai kedelai demi kebutuhan produksi pabrik tahu dan tempe.
Perajin setempat mengeluhkan harga kedelai impor yang mengalami kenaikan dari Rp6.800 per kilogram menjadi Rp7.350 per kilogram yang tidak diimbangi dengan kenaikan harga tempe sehingga penghasilan mereka lebih kecil dibanding biasanya.