Menuju konten utama

Cara Menanam Kedelai, Pemeliharaan Tanaman, Hingga Teknik Panen

Berikut ini tips cara menanam kedelai, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama, hingga panen.

Cara Menanam Kedelai, Pemeliharaan Tanaman, Hingga Teknik Panen
Buruh tani memanen kedelai kualitas unggul berumur 90 hari di area persawahan Desa Tugurejo, Kediri, Jawa Timur, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

tirto.id - Kedelai (Glycine max L.) adalah jenis kacang-kacangan yang termasuk tanaman tumbuh semusim. Tanaman kedelai terdiri dari beberapa bagian utama, yakni akar, daun, batang, bunga, polong, dan biji.

Kacang kedelai menjadi sumber utama protein nabati dan minyak nabati. Di dalamnya, terkandung berbagai macam nutrisi, seperti lemak tak jenuh ganda (lemak baik) dan vitamin yang bermanfaat baik bagi tubuh. Selain itu, kedelai juga mengandung isoflavon yang merupakan senyawa polifenol dan berfungsi sebagai antioksidan.

Selain itu, kedelai mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang membuat kadar gula tubuh tidak cepat naik. Dengan kadar glukosa rendah, kedelai tetap bisa membikin perut kenyang lebih lama.

Kedelai kuning merupakan jenis yang lebih banyak hasil olahannya daripada kedelai hitam. Kedelai hitam umumnya dipakai sebagai bahan kecap. Adapun kedelai kuning bisa diolah menjadi berbagai makanan kesukaan masyarakat Indonesia seperti tempe, tahu, susu, dan lain sebagainya.

Cara Menanam Kedelai dan Pemeliharaan Tanaman

Kedelai memiliki nilai ekonomis yang tinggi ditambah dengan besarnya kebutuhan dan permintaan komoditas ini di dalam negeri. Maka itu, budidaya tanaman kedelai bisa menghasilkan keuntungan ekonomi tinggi, jika hasilnya bagus.

Mengutip laman Dinas Pertanian Purbalingga dan Kementan RI, berikut ini panduan cara menanam dan budidaya kedelai:

1. Lahan

Tanaman kedelai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan sistem pengairan dan aerasi tanah yang baik. Jika kedelai tumbuh di tanah tandus, wajib diberi pupuk organik, pupuk kandang, dan pengapuran. Curah hujan ideal untuk lahan budidaya kedelai sekitar 100-200 mm/bulan, dengan suhu berkisar 25-27℃. Lahan paling cocok untuk tanaman kedelai berada di ketinggian 0-900 mdpl dengan sinar matahari penuh minimal 10 jam sehari.

Tanah yang akan digunakan haruslah dibajak atau dicangkul terlebih dahulu agar menjadi gembur. Diberi saluran air setiap 5-6 meter dengan kedalaman sesuai dengan kondisi lahan. Jika pH tanah rendah perlu ditaburkan dolomit, sementara bila tanah kurang subur diberi pupuk kandang atau kompos. Tambahkan pupuk TSP, KCL dan urea dengan perbandingan 2:1:1 apabila diperlukan.

2. Benih

Pilih benih unggul bersertifikat, atau benih dari tanaman yang sehat dengan produktivitas tinggi. Benih kedelai yang baik bisa didapatkan dari tanaman yang cukup tua dan sehat.

3. Penanaman

Agar terhindar dari hama dan jamur, baiknya benih diberi insektisida dan fungisida terlebih dahulu. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan diberi jarak 40x25 cm atau disesuaikan dengan kesuburan tanah. Dalam satu lubang, diisi 2-3 benih kemudian ditutupi tanah. Tanah yang basah baik untuk proses penanaman.

4. Pemeliharaan dan perawatan

Air yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman kedelai . Tahap awal atau fase pertumbuhan terjadi pada umur 15-21 hari. Umur 25-35 hari adalah fase pembungaan, dan umur 55-70 hari adalah fase pengisian polong.

Penyiangan dibutuhkan agar tanaman kedelai terhindar dari gulma atau rumput liar di sekitarnya sehingga pertumbuhan tidak terganggu.

Pemupukan tambahan hanya diperlukan jika kondisi tanah kurang baik. Berikan pupuk urea pada fase pertumbuhan, dan TSP atau KCL diberikan pada fase pembungaan dan pembentukan polong.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Penyemprotan insektisida dan sanitasi lahan diperlukan untuk menghindarkan tanaman dari hama seperti lalat bibit, ulat grayak, ulat buah, dan lain sebagainya. Sanitasi dan kebersihan lahan harus diperhatikan, selain penyemprotan fungisida yang diperlukan untuk mencegah tanaman diserang penyakit seperti karat daun, busuk batang, busuk akar, layu, dan bercak daun.

6. Panen

Kedelai yang siap panen ditandai dengan daun yang menguning dan mudah rontok, polong biji mengering dan berwarna kecoklatan. Cara panen kedelai yang benar adalah dengan memotong batangnya atau menyabit menggunakan sabit. Mencabut batang tanaman tidak disarankan untuk dilakukan karena dapat berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Yasinta Arum Rismawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yasinta Arum Rismawati
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Addi M Idhom