Indeks Peringkat Utang

R&I kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil.

Indonesia kembali mempertahankan peringkat utang ke level BBB (investment grade) atau layak investasi dan outlook stabil.

Fitch masih mempertahankan peringkat utang RI pada outlook stabil dengan beberapa pertimbangan.

Pemerintah akan mewaspadai catatan sejumlah lembaga pemeringkat utang yang menyoroti tingginya ketergantungan Indonesia pada pembiayaan eksternal.

Lembaga pemeringkat utang, Fitch Rating, mempertahankan peringkat utang luar negeri Indonesia pada posisi BBB alias stabil.

Moody’s Investors Service resmi memangkas peringkat utang tiga BUMN yakni PT Jasa Marga, PT WIKA, dan PT Pelindo II karena sikap pemerintah yang semakin selektif di tengah posisi fiskal saat ini.

"Kami sampaikan Indonesia memiliki struktur ekonomi yang berbeda,” ungkap Sri Mulyani.

SNP Finance menanggung utang triliunan rupiah dan gagal membayar, karena persoalan bisnis retail Columbia yang sulit bersaing.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan pengadaan utang pada 2019 akan tetap memprioritaskan penerbitan surat berharga negara (SBN) dalam mata uang rupiah.

Peningkatan rating Moody’s akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk di industri jasa keuangan.

Penilaian Fitch Ratings terhadap Indonesia, menurut Sri Mulyani, menjadi modal menghadapi dampak reformasi pajak AS. Tapi, hal itu hanya untuk jangka pendek saja.

Predikat layak investasi sudah digenggam Indonesia. Bagaimana prospek perekonomian Indonesia ke depan? Apa yang harus dilakukan agar peringkat Indonesia tidak turun?

Metodologi dan parameter yang digunakan sangat bervariasi, sehingga hasilnya bisa berbeda satu sama lain.

Peringkat yang diberikan lembaga pemeringkatan bisa menentukan nasib perusahaan ataupun negara. Tak ayal, peringkat buruk yang diberikan kerap menuai cacian dan makian.

Label layak investasi akan memberikan katalis positif bagi pasar keuangan Indonesia.