Indeks Pergerakan Nasional
Kartini dan Pemikirannya yang Menginspirasi Kaum Pergerakan
Tak lama setelah "Habis Gelap Terbitlah Terang" diluncurkan, pemikiran-pemikiran Kartini banyak dibicarakan kaum pergerakan.
A.K. Gani, Aktivis Pergerakan dan Menteri yang Jadi Bintang Film
A.K. Gani menyandang banyak titel: bintang film, aktivis pergerakan, dokter, menteri, hingga perwira militer. Perannya yang paling menonjol terjadi di era Revolusi.
Achmad Djajadiningrat: Simpati Sang Bupati untuk Kaum Pergerakan
Achmad Djajadiningrat adalah salah satu golongan ningrat yang bekerja pada pemerintah kolonial, namun simpati pada pendidikan dan pergerakan kaum pribumi.
Menanggalkan Status Amtenar, Iwa Kusumasumantri Memilih Radikal
Iwa Kusumasumantri berhenti jadi amtenar dan memilih berseberangan dengan pemerintah kolonial Belanda.
Tragedi Noto Soeroto, Penganjur Persemakmuran Belanda-Indonesia
Noto Soeroto melawan arus cita-cita kemerdekaan dengan ide persemakmuran Belanda-Indonesia. Dikucilkan dari pergaulan mahasiswa nasionalis dan terpaksa pulang kampung dengan kekecewaan.
Indonesia Modern Menurut Amir Sjarifoeddin: Demokratis & Antifasis
Sejak 1930-an Amir Sjarifoeddin mengajukan gagasan Indonesia merdeka sebagai negara modern, demokratis, dan antifasis.
Awal Mula Ambisi Preman Masuk Politik: Zaman Pergerakan & Revolusi
Ketika tekanan kolonial semakin berat, para preman merapat ke kubu kaum nasionalis. Di masa Revolusi mereka berambisi masuk struktur politik.
Sejarah Partai Nasional Indonesia dan Politik Nonkooperasi Sukarno
Sukarno dan mantan aktivis PI sepakat membentuk partai nasionalis. Sempat berbeda asas, tapi disatukan lagi oleh kesamaan sikap nonkooperasi.
Sejarah Kongres Bahasa Indonesia I: Meresmikan Bahasa Persatuan
Kongres Bahasa Indonesia I meresmikan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Digerakkan para wartawan dan cendekiawan.
De Jonge: Gubernur Jenderal yang Membuang Para Pendiri Bangsa
De Jonge galak kepada kaum pergerakan.
Johanna Masdani, Pembaca Sumpah Pemuda & Perancang Tugu Proklamasi
Johanna Masdani lahir dari keluarga elite Minahasa. Berkat suaminya, ia jadi aktivis pergerakan dan memprakarsai pendirian Tugu Proklamasi.
Dr. Soetomo, Orang Konservatif di Tengah Radikalisasi Pergerakan
Kematian sang ayah mengubah arah hidup Sutomo. Memilih jalan konservatif di tengah derasnya radikalisasi zaman pergerakan nasional.
Jalan Modern Abu Hanifah, 'Orang Kiri' di Partai Masyumi
Abu Hanifah bergumul dengan kemodernan dan keislaman sejak kanak-kanak. Indonesianis George Kahin menggolongkannya dalam kelompok sosialis-religius di Masyumi.
Abikusno Tjokrosujoso: Wakil Islam di BPUPKI yang Keras Kepala
Abikusno mengikuti jejak sang kakak, Tjokroaminoto. Titelnya berderet: pewaris PSII, perancang Piagam Jakarta, penggagas sumpah presiden, hingga menteri perhubungan pertama.
Soekemi Bapaknya Sukarno: Orang Tua Berpikiran Terbuka di Abad Lalu
Soekemi adalah ayah yang berjuang agar anaknya bisa sekolah tinggi seperti orang Belanda. Ia "menitipkan" anaknya pada Tjokroaminoto.
Abdul Muis Melawan Kolonialisme dengan Politik dan Sastra
Abdul Muis tumbuh sebagai pembenci diskriminasi. Berjuang untuk independensi bumiputra melalui politik, jurnalistik, dan karya fiksi.
Haji Misbach, Haji Revolusioner yang Memadukan Islam & Komunisme
Haji Misbach memadukan Islam dan komunisme sebagai landasan perjuangan. Radikalismenya membuat ia diasingkan pemerintah kolonial.
Andai Ki Hadjar Seorang Belanda: Sejarah Radikal Begawan Pendidikan
Ada suatu masa di mana Ki Hadjar Dewantara pernah sangat garang. Ia keluar-masuk penjara, dikejar-kejar aparat, juga dibuang ke negeri orang.
Kartosoewirjo dan Pandangan Politiknya di Surat Kabar Fadjar Asia
Tulisan-tulisan politik Kartosoewirjo dalam surat kabar Fadjar Asia tak lepas dari propaganda Sarekat Islam tentang pentingnya berorganisasi dan kembali ke jalan Islam
Sejarah Ganti Nama Politikus dan Tentara Zaman Pergerakan
Beberapa aktivis pergerakan nasional mengubah nama mereka. Begitu pula para serdadu.