Pemerintah mengklaim pelemahan rupiah dipengaruhi faktor global. Tapi, proyeksi pertumbuhan yang pesimistis dari BI dinilai juga membuat rupiah tertekan.
Edwin membantah apabila melemahnya nilai rupiah disebabkan oleh respons negatif pelaku pasar terhadap keputusan BI yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,25 persen.
Bank Indonesia menilai tekanan terhadap rupiah masih akan terus ada, mengingat suku bunga Bank Sentral AS juga kemungkinan akan naik dalam bulan-bulan ke depan.
Gubernur BI menyatakan keputusan menaikkan suku bunga acuan akan dilakukan oleh Bank Sentral jika pelemahan rupiah sudah menganggu stabilitas sistem keuangan.