Menuju konten utama

Gubernur BI Sebut Aksi Terorisme Tak Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

"Seandainya ada depresiasi rupiah, tolong dilihat dari persentasenya.”

Gubernur BI Sebut Aksi Terorisme Tak Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan pandangannya pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2018 di Jakarta, Rabu (7/2/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebutkan faktor yang memengaruhi nilai tukar rupiah cenderung berasal dari kondisi global. Dengan demikian, Agus menilai serentetan aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dalam sepekan terakhir tidak terlalu berdampak pada pergerakan mata uang rupiah yang pada hari ini (15/5/2018) berada di Rp14.012.

“Untuk (bom) yang terjadi di Surabaya tentu ada pengaruhnya. Tapi selama ini pengaruh terkait kegiatan terorisme itu sifatnya minimum,” ujar Agus di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Selasa (15/5/2018).

Lebih lanjut, Agus tidak merinci pengaruh yang diklaimnya minim tersebut. Akan tetapi Agus memastikan bahwa fundamental perekonomian Indonesia dalam keadaan baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan gejolak yang terjadi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Agus lantas mengatakan bahwa kondisi geopolitik di suatu negara memang dapat berpengaruh terhadap mata uangnya. Namun dengan pengambilan tindakan dan kebijakan yang mampu meredam pasar, pengaruh terhadap mata uang itu jadi bisa dikendalikan.

“Kami mengikuti perkembangan di Malaysia. Ada pemilu dan dampaknya terhadap mata uang (ringgit) berpengaruh ke Indonesia. Ketika Malaysia menempatkan menteri keuangan yang kredibel dan pejabat-pejabat kredibel jadi penasihat, kondisi jadi lebih stabil,” jelas Agus.

Sementara itu, Agus mengklaim faktor yang membuat dolar AS terus menguat terhadap mata uang rupiah dan negara-negara berkembang lainnya, masih seputar kebijakan-kebijakan moneter internasional. Di antaranya seperti kebijakan tarif impor yang disuarakan Amerika Serikat serta rencana bank sentral Eropa untuk mengerem euro.

“Indonesia merupakan negara yang kondisi ekonominya cukup punya hubungan dengan kondisi global. Sehingga terjadinya dinamika kami anggap wajar. Seandainya ada depresiasi rupiah, tolong dilihat dari persentasenya,” kata Agus lagi.

Adapun Agus belum mau berbicara banyak terkait sejumlah langkah yang bakal dilakukan BI untuk mengendalikan nilai tukar rupiah. Ia pun berjanji bahwa BI akan merespons serta mengkaji peluang untuk menyesuaikan suku bunga saat ini dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang akan berlangsung pada Rabu hingga Kamis (15-16 Mei 2018) mendatang.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani