Guatemala menjadi negara pertama yang berjanji untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem sejak pengakuan Trump atas ibu kota Israel pada 6 Desember lalu.
Peringatan soal pemutusan bantuan tersebut muncul terutama ditujukan pada anggota PBB di Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang dianggap lebih rentan terhadap tekanan AS.
Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam hak veto yang dikeluarkan AS terhadap resolusi PBB tentang status Yerusalem itu sebagai tindakan "provokasi."
Momentum KTT LB OKI ini harus dimanfaatkan tidak hanya untuk menolak keputusan AS soal Yerusalem tetapi juga mendorong merealisasikan kemerdekaan Palestina.
Isu Palestina ini telah menyatukan netizen di Indonesia yang menyatakan satu suara menolak keputusan sepihak AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Menlu Retno Marsudi juga dijadwalkan akan membahas persiapan KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada 13 Desember di Istanbul untuk membahas persoalan Yerusalem.