Menuju konten utama

Peserta Demo Kecaman Atas Trump Soal Yerusalem Lakukan Salat Zuhur

Peserta demo melakukan salat zuhur di depan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Peserta Demo Kecaman Atas Trump Soal Yerusalem Lakukan Salat Zuhur
Peserta demo protes kebijakan Presiden AS Donal Trumph di depan Kedutaaan Besar Amerika di Indonesia membawa bendera Palestina, Jakarta, Jumat (8/12/2017). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Peserta unjuk rasa kecaman terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, berhenti sejenak untuk menunaikan shalat zuhur.

Para peserta yang terdiri dari sejumlah organisasi ini mengecam tindakan presiden AS Donald Trump yang berencana untuk memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pukul 11.40 WIB, terdengar seorang orator dari atas panggung mengajak massa untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat zzuhur. Kemudian, kegiatan unjuk rasa pun dihentikan sementara untuk kegiatan salat zzuhur tersebut.

Pukul 11.48 WIB adzan dikumandangkan. Massa yang menggunakan air mineral untuk berwudhu bersiap menunaikan ibadah salat zuhur di Jalan Medan Merdeka Selatan di depan Kedubes AS

Sementara kendaraan roda empat maupun roda dua, dan bus TransJakarta dari arah Budi Kemuliaan atau Medan Merdeka Barat tampak satu per satu melintas depan Kedubes AS menggunakan jalur busway.

Berdasarkan pantauan, kawat berduri telah terpasang di sekitar Kedutaan Besar Amerika Serikat tepatnya jalan menuju Medan Merdeka Selatan.

Massa berkumpul di pertigaan Medan Merdeka menuju Monas sambil membawa bendera dan memakai sorban. Sementara itu, terdapat panggung bertuliskan "We Sold Our Souls For Dien" yang dilengkapi pengeras suara.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Pada saat yang sama, Trump juga memerintahkan dimulainya pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota bersejarah tersebut. Dua hal itu disampaikan Trump pada Rabu (6/12/2017) waktu AS atau Kamis (7/12/2017) WIB.

Menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu (10/12/2017) waktu setempat, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem karena ibu kota Israel mungkin akan menghalangi proses kesepakatan damai Israel-Palestina.

Aksi protes yanng berakhir bentrok telah terjadi di seluruh wilayah sejak Trump mengumumkan kebijakan baru tersebut pada Rabu (6/12/2017). Dua orang Palestina di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas tewas dalam bentrokan pada Jumat (8/12/2017). Dua lainnya tewas dalam serangan udara Israel sebagai pembalasan atas roket yang dikeluarkan dari daerah kantong Palestina.

Baca juga artikel terkait YERUSALEM

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra