Indeks Kebijakan Donald Trump

Perdana Menteri Inggris Theresa May tetap optimistis bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengakui pentingnya NATO.

Donald Trump memutuskan untuk membatalkan pemesanan Air Force One. Pasalnya, biaya pengembangan pesawat itu dinilai berlebih dan di luar kendali.

Hari-hari Donald Trump sebagai presiden AS diperkirakan hanya tinggal sebentar. Seorang sejarawan mengamati bahwa Kongres yang dikuasai Partai Demokrat akan memakzulkan Donald Trump.

Terkait pemerintahan baru AS di bawah Donald Trump, Wapres Jusuf Kalla mengimbau agar para pebisnis tidak perlu pesimistis. Pasalnya, Presiden Barack Obama telah meyakinkan bahwa Trump kemungkinan besar tidak akan memberlakukan kebijakan proteksionisme yang digaungkan saat kampanye.

"Tax amnesty Amerika kok seperti ikut-ikut kita," kata Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo mengaku masih optimistis terhadap kebijakan pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump. Menurutnya, langkah yang diambil Trump tidak akan merugikan AS ataupun dunia.

Presiden baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah mengungkapkan rencana kerja untuk 100 hari awal masa kerjanya. Rencana tersebut meliputi isu-isu imigrasi, transaksi perdagangan dan kebijakan pertahanan.

Presiden Rusia menyatakan bahwa Donald Trump memastikan ingin memperbaiki hubungan AS dan Rusia. Vladimir Putin pun menyatakan hal serupa kepada Presiden AS terpilih itu.

Wapres Jusuf Kalla membicarakan masa depan AS kepada Presiden Barack Obama. Dalam pembahasan itu, Obama mengimbau agar semua negara agar tidak terlalu resah terhadap kampanye Donald Trump.

James Clapper, Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat mengundurkan diri setelah enam tahun bertugas. Ia sudah menandatangani surat pengunduran diri yang berlaku efektif pada siang 20 Januari 2017.

Donald Trump sempat menyebut pemanasan global sebagai "lelucon" dan menyatakan akan "membatalkan" Kesepakatan Paris. Sebanyak lebih dari 360 perusahaan dan investor pun mendesak Trump untuk tetap menerapkan pakta iklim.

Para aktivis khawatir, Donald Trump akan menghapus bantuan yang telah memberi keuntungan di bidang kesehatan reproduksi dan kesetaraan gender.