tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar para pelaku bisnis tidak terlalu pesimistis pada situasi global yang dipengaruhi pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah Presiden-terpilih Donald Trump.
"Minggu lalu, saya bertemu Presiden Obama dalam pertemuan APEC di Lima, Peru, dan dia bilang, kampanye adalah kampanye, tapi akan ada yang berbeda dalam melakukan kebijakan yang sesungguhnya (setelah pemilu)," kata Wapres di hadapan ratusan pebisnis di Jakarta, Rabu (3/11/2016) malam.
Pernyataan JK tersebut terkait ketidakpastian pada ekonomi global yang terjadi saat ini karena berbagai masalah geopolitik, antara lain terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat yang dalam kampanyenya menggaungkan anti-perdagangan global.
Setelah mendengar pernyataan Presiden Obama soal Trump, Wapres JK mengatakan bahwa negara berkembang, termasuk Indonesia, merupakan wilayah yang sangat terdampak oleh ketidakpastian itu.
"Karena itu, saya bilang, OK, itu bagus, tapi saya perlu tahu dengan jelas, seberapa besar perbedaan [antara kampanye dan kebijakan riil Trump] itu?" kata dia seperti dilansir Antara.
Wapres menyampaikan bahwa Obama mengatakan hal itu adalah pertanyaan yang sulit, namun dia menyampaikan bahwa kemungkinannya adalah di atas 50 persen atau di bawah 50 persen.
Selain bertemu Obama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Lima, Peru, Wapres RI juga bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang baru saja kembali dari New York setelah bertemu Trump.
Senada dengan yang disampaikan Obama, JK mengatakan bahwa Abe juga meminta agar Indonesia tidak terlalu pesimistis dalam menghadapi ketidakpastian global saat ini.
"Karena itu, sebagai pebisnis, pelaku ekonomi, Anda sekalian harus optimistis, dan itu tampak dengan kehadiran Anda di sini bahwa Anda membahas bagaimana dapat bekerja sama untuk membuat dunia lebih baik dari yang para analis katakan tentang masa depan yang suram," kata JK.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari