tirto.id - Presiden AS Donald Trump akan mengenakan pajak atas barang impor dari Meksiko. Nantinya pendapatan tersebut digunakan untuk membangun dinding perbatasan, demikian yang disampaikan juru bicara Gedung Putih.
Rencana itu diumumkan setelah Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto membatalkan kunjungan ke Washington, di tengah sengketa soal pihak yang diharuskan membayar pembangunan dinding perbatasan.
Namun, segera setelah mengungkapkan hal itu, Gedung Putih menegaskan bahwa kebijakan soal pajak itu hanya salah satu pilihan, demikian yang dilansir dari BBC News, Jumat (27/1/2017).
Seperti diketahui, Donald Trump sebelumnya telah menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk membuat dinding di perbatasan selatan AS dengan Meksiko.
Membuat Meksiko membayar tagihan atas pembangunan tembok tersebut - yang menurut Partai Republik bisa mencapai 12 hingga 15 miliar dolar AS - menjadi salah satu kunci dalam janji kampanye Trump saat pemilu AS.
Namun, Presiden Enrique Pena Nieto selalu bersikeras bahwa hal itu tidak akan terjadi. Pada Kamis (26/1/2017), ia lantas menarik diri dari pertemuan di Gedung Putih yang diagendakan pekan depan.
Beberapa jam kemudian, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan bahwa Presiden telah membahas proposal pendanaan dengan anggota parlemen, dan itu bisa menjadi bagian dari paket reformasi pajak Kongres AS yang tengah direncanakan.
Spicer mengatakan bahwa pajak sejumlah 20% bisa menghasilkan sekitar 10 miliar dolar AS dari penerimaan pajak per tahun.
"Saat ini kebijakan negara kita adalah untuk pajak ekspor dan membiarkan impor mengalir bebas di negara ini adalah konyol,” jelas Spicer mengatakan pesawat Air Force One, menambahkan bahwa pajak akan mempermudah pembayaran dinding perbatasan.
Meski begitu, Reince Priebus, kepala staf Gedung Putih, kemudian mengatakan bahwa pajak perbatasan hanya salah satu dari beberapa pilihan yang dipertimbangkan.
Atas klaim Trump tersebut, Presiden Pena Nieto diminta untuk tidak melakukan perjalanan ke Washington. Jika ia memutuskan melakukan pertemuan dengan Trump, Pena Nieto akan dianggap sangat lemah. Itu sama saja dengan menerima klaim sentral Trump bahwa Meksiko akan membayar dinding perbatasan AS.
Karena itu, sebagai pemimpin terpilih, setidaknya untuk 18 bulan ke depan, Presiden Enrique Pena Nieto tidak punya pilihan kecuali untuk menyampaikan pesan ke Gedung Putih dengan tidak pergi ke sana secara pribadi.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari