Pengurus KSPI memobilisasi buruh untuk melakukan gerakan politik di Jakarta. Mereka ikut turun dalam "Aksi Bela Islam" dan mendukung pasangan Anies-Sandiaga.
Profesor ilmu politik dari Universitas Oslo, yang mendalami studi Indonesia sejak 1970-an, menyatakan kesempatan politik gerakan buruh terbuang karena mendukung kaum elite parpol, alih-alih membangun aliansi yang otonom.
Kekerasan di Papua mencoreng wajah Indonesia di hadapan perayaan kemerdekaan pers dunia. Di Papua, arus informasi dikontrol ketat, pers di bawah ancaman, dan intelijen menyusup ke ruang redaksi.
Praktik magang di pabrik-pabrik kawasan industri dipakai oleh agen penyalur tenaga kerja buat menyuapi perusahaan menerapkan upah murah, sambil memeras tenaga kerja, di bawah rezim pasar buruh fleksibel.
Operator kompetisi sepakbola nasional diisi oleh wajah-wajah baru. Mereka terhubung dalam lingkaran dekat Glenn Sugita, sang komisaris utama, bos Persib Bandung.
Bus-bus Metromini dan Kopaja pernah jadi andalan transportasi warga Jakarta sejak resmi beroperasi pada 1976 di era Gubernur Ali Sadikin. Tahun depan, sesuai aturan, mereka tinggal sejarah.
Menjelang pencoblosan Pilkada DKI pada 19 April, dua masjid di Jakarta dipakai buat menggelar konferensi pers tentang kegiatan yang disebut 'Wisata Al-Maidah'.
Sesudah hasil kajian lingkungan dirilis, buat menjaga alam lestari, kawasan yang menjadi lokasi tambang PT Semen Indonesia di Rembang harus ditetapkan sebagai Bentang Alam Karst.
Pandangan Surono melihat konflik semen Rembang dari basis menjaga kelestarian alam dan apa yang harus dilakukan pemerintah daerah buat melindungi kawasan karst dari eksploitasi tambang.
Saban tahun anggaran Polri selalu naik, tapi sangat minim buat operasi mengusut kasus-kasus pidana. Siasatnya, Polri menerima sumbangan dari pengusaha sampai "memelihara" kejahatan.
Saat ini ada sekitar 450 ha lahan di Jakarta, atau 5,6 kali lipat areal lapangan Monas, diisi mal. Sebaliknya, ruang terbuka hijau hanya seluas 2.452 ha atau cuma 10 persen dari total luas daratan ibukota.
Mal-mal baru memang tidak boleh lagi dibangun di Jakarta. Namun, itu tidak berarti bisnis mal mati, tapi justru bertahan karena permintaan yang tinggi sementara pasokan rendah.