Indeks Gelombang Panas

BMKG memastikan tingginya suhu udara di wilayah Indonesia ini bukan bagian fenomena gelombang panas atau heatwave di Asia.

Stasiun Pengamatan BMKG mencatat suhu maksimum harian mencapai 37,2 derajat celsius di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pekan lalu.

Fenomena suhu udara terik yang terjadi akhir-akhir ini pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal, salah satunya adalah posisi matahari saat ini.

Yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya terjadi di wilayah tropis dan bukan gelombang panas seperti di Eropa.

Menurut BMKG wilayah Indonesia saat ini tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas atau heatwave.

Kondisi cuaca yang saat ini terjadi di Indonesia bukan termasuk kategori gelombang panas.

Apa itu heatwaves atau gelombang panas dan bagaimana proses terjadinya?

Indonesia tidak pernah dan tidak akan terkena gelombang panas seperti yang pernah terjadi di Eropa.

BMKG menyatakan Indonesia tidak sedang mengalami gelombang panas menanggapi info viral di media sosial terkait suhu siang hari mencapai 40 derajat Celcius.

Berdasarkan pengamatan di BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, suhu udara maksimum pada 22 dan 23 Oktober 2019 adalah 32 derajat celcius (°C).

Suhu di Jepang mencapai di atas 35 derajat celcius dan daerah yang dilanda Topan Faxai pada Senin (9/9/2019) mengalami pemadaman listrik.

Menteri Kesehatan Agnes Buzyn mengatakan, gelombang panas di Perancis menewaskan hampir 1.500 orang. 

Dalam waktu kurang dari satu bulan sejak awal Juni, ratusan anak di Muzaffarpur, India meninggal dunia akibat wabah demam otak misterius.

Warga miskin adalah korban paling rentan dari perubahan iklim yang ekstrem. Isu pemanasan global adalah isu kesenjangan ekonomi.

Di Semenanjung Korea, ada mitos lama yang dipercayai bahwa menggunakan kipas angin dapat menyebabkan kematian.

Pada Senin (23/7/2018), suhu udara memuncak hingga 41,1 derajat Celcius di Kumagaya, dekat Tokyo.

BMKG secara tegas menyatakan bahwa, artikel yang diterbitkan oleh laman online Deutsche Welle (DW) Indonesia yang berjudul "Indonesia Akan Didera Gelombang Panas Mematikan" adalah tidak benar.

Semua pekerjaan di luar rumah dilarang mulai tengah hari sampai pukul 16.00 waktu setempat di Bahrain, antara 1 Juli dan 31 Agustus.

Gelombang panas akibat dari pemanasan global diprediksi akan bisa meruntuhkan kemampuan alami terumbu-terumbu karang di Great Barrier Reef, Australia, yang merupakan sistem terumbu karang terbesar di dunia, untuk mempertahankan diri dari perubahan suhu musiman.