Indeks Faisal Basri

Ekonom Senior Universitas Indonesia, Faisal Basri menilai Indonesia akan sulit lolos dari jebakan negara berpendapatan menengah.

Akuisisi TPPI oleh Pertamina berkontribusi positif terhadap peningkatan bahan baku industri petrokimia di Indonesia.

Faisal Basri mengingatkan Kawasan Ekonomi Khusus berpotensi menjadi sarang penyelundupan.

Faisal mengatakan pembuatan KEK menjadi tidak relevan karena itu bukan jalan satu-satunya memberi stimulus bagi industri.

Faisal Basri menyatakan investasi di Indonesia sebenarnya sudah besar. Namun, dampak investasi terhadap pertumbuhan ekonomi tidak signifikan. 

Pemerintah Indonesia dinilai kerap tak menghargai atau melaksanakan kesepakatan yang sudah ada seperti dalam pengelolaan Blok Masela.

Chatib Basri lebih baik masuk kabinet dibanding menggandeng sosok dari partai politik.

Faisal Basri mengusulkan kepada Jokowi agar Kemenperin dan Kemendag digabung menjadi Kemenperindag. 

Faisal Basri menilai pengelolaan sumber daya alam di Indonesia bermasalah. Akibatnya, kekayaan nasional hanya dikuasai oleh segelintir orang. 

Menurut Faisal, kinerja Menteri Susi seringkali diganggu oleh Menko Luhut Binsar. 

Faisal mengatakan, sebagian besar sumber pembiayaan proyek-proyek infrastruktur bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Unicorn adalah istilah umum yang disematkan pada startup (perusahaan rintisan di bidang teknologi) dengan valuasi lebih dari satu miliar dolar AS.

Pertumbuhan industri manufaktur melambat pada 2018. Hal ini dinilai ekonom terlupa dari program pemerintah yang selama ini disuarakan terus-menerus seperti soal inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Ekonom Institute for Developments of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengkhawatirkan cara pemerintah dalam mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia.

INDEF menyatakan, Indonesia akan kehabisan minyak di tahun 2026 jika tidak ada eksplorasi dan diversifikasi energi.

Menurut Faisal, kesalahan pemerintah dalam menentukan prioritas pembangunan infrastruktur telah mengakibatkan tidak meratanya harga produk domestik seperti buah-buahan.

Penyebab munculnya pemburu rente belum diketahui, karena Kemendag tidak melakukan mengawasi persoalan di luar impor gula.

Faisal Basri curiga ada persekongkolan maskapai penerbangan dalam penentuan kenaikan harga tiket pesawat. 

Faisal mengatakan dugaannya semakin kuat setelah mengetahui bahwa perusahaan yang menjual gula rafinasi sebagai konsumsi itu memiliki pabrik di lokasi yang bukan penghasil tebu.

Menurut Faisal, perbedaan harga gula yang melampaui harga internasional menjadi bagian pemegang lisensi impor dan politikus yang memberi izin.