Indeks Dokter Letty Sultri

Hakim menilai Dokter Ryan Helmi terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan sehingga layak divonis seumur hidup.

Helmi belajar menembak di sebuah lahan kosong dengan sasaran kaleng bekas minuman Sprite dan botol Kratingdaeng.

Ryan Helmi didakwa telah melakukan pembunuhan berencana ke istrinya, yakno dokter Letty Sultri.

Penyidik Polda Metro Jaya menyita sejumlah senjata api rakitan milik dokter Sonny yang diduga memasok senjata kepada dokter Rian Helmi

Kuasa hukum Helmi menyebut kliennya merupakan pasien dan menjalani pengobatan rutin gangguan jiwa di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat sejak 1999.

“Kirain di dalam ambil uang, lalu saya dengar suara tembakan,” kata Rahmad di sela rekonstruksi, Kamis (23/11/2017).

Adegan yang direkonstruksi meliputi saat tersangka baru masuk ke klinik, menembak istrinya hingga keluar dari klinik.

Polda Metro Jaya akan memeriksa kejiwaan Dokter Helmi hari ini serta kembali melakukan olah TKP.

Polisi mengatakan tersangka Helmi menyampaikan keterangan yang tidak konsisten kepada penyidik terkait aksi penembakan terhadap istrinya.

Ryan Helmi yang berprofesi sebagai dokter kecantikan ini membawa senjata api setiap hari.

Dengan adanya pembelian ini, maka pasal yang dituduhkan pada Helmi pun bertambah.

Polisi merupakan pihak yang bertanggung jawab atas peredaran senjata api ilegal.

Dokter Helmi memakai senjata ilegal untuk menembak sang istri. Ia juga pernah terlibat kasus KDRT.

“Namanya rakitan ada suratnya atau tidak kira-kira? Ya pasti ilegal,” Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.

Argo mengungkapkan Helmi kerap terlibat pertengkaran dengan Letty karena persoalan rumah tangga pasangan suami istri.

Helmi juga pernah dilaporkan istrinya atas dugaan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polres Metro Jakarta Timur.

Hukuman terberat yang menunggu Helmi, pembunuh istri sendiri, adalah hukuman mati.

Helmi menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya dengan berjalan kaki.