Menuju konten utama

Helmi Beli 2 Pistol Seharga Rp45 Juta untuk Habisi Nyawa Istrinya

Dengan adanya pembelian ini, maka pasal yang dituduhkan pada Helmi pun bertambah.

Helmi Beli 2 Pistol Seharga Rp45 Juta untuk Habisi Nyawa Istrinya
Dokter Helmi. FOTO/Istimewa

tirto.id - Dokter Ryan Helmi, pelaku pembunuhan terhadap istrinya, Letty Sultri mengaku membeli senjata api sebanyak 2 pucuk seharga Rp45 juta.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan dari pemeriksaan terhadap 4 saksi dan pelaku, polisi berhasil mengetahui bahwa senjata api tersebut dibeli Helmi dari seseorang.

"Untuk senjata api, dia dapat dari orang dan sampai sekarang dia belum menyampaikan orang itu siapa. Tapi dia membeli dengan harga untuk revolvernya itu harga Rp25 juta, untuk sejenis FN (Five-seveN) itu Rp20 juta," kata Argo, Jumat (10/11/2017).

Belum diketahui kapan senjata itu dibeli oleh Helmi. Tujuan pembelian tersebut juga masih dalam pendalaman pihak kepolisian. Yang jelas, pemeriksaan berikutnya tentu akan mengarah ke sana. Dengan adanya pembelian ini, maka pasal yang dituduhkan pada Helmi pun bertambah.

"Nanti kita akan dikenakan pasal (pembunuhan) berencana Pasal 340, 338 KUHP (pembunuhan), kemudian UU darurat (Pasal 12 tahun 1951), karena memiliki senjata api tanpa izin," tandas Argo.

Motif pembunuhan itu ternyata memang karena faktor pertengkaran rumah tangga. Saat bulan Juli, Letty mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama Jakarta Timur setelah 5 tahun hidup bersama. Argo menyatakan bahwa Helmi mengakui bahwa hubungan rumah tangganya kurang harmonis. Mereka sering terlibat cekcok dan adu mulut.

"Jadi akhirnya korban ini mengajukan gugatan cerai di bulan Juli dan nanti bulan November ini ada putusan. Artinya pengadilan agama akan memutus untuk hasilnya seperti apa," kata Argo.

Namun, sejak bulan Juli 2017 lalu, korban memutus komunikasi dengan pelaku. Korban tidak bisa dihubungi dan pelaku langsung mendatangi istrinya di Azzahra Medical Centre, Jalan Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur.

Argo menjelaskan bahwa Helmi sudah mengisi revolver dengan peluru sebelum sampai ke klinik. Ia mengajak istrinya bicara empat mata di ruang dokter, namun ditolak. Helmi kemudian mengeluarkan senjata dari tas. Letty yang ketakutan berteriak dan memasuki ruangan administrasi.

Helmi membuntuti di belakang, tapi pintu ditutup oleh Letty. Helmi berusaha membuka dengan menendang pintu, tapi tidak berhasil. Ia kemudian menuju loket administrasi dan menembak istrinya dari lubang loket yang ada.

"Jadi dari sana yang bersangkutan sudah menyiapkan senjata api. Dia naik ojek, dia berangkat menuju ke klinik itu," terang Argo lagi.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto