Penumpang berkurang, nilai saham terjun bebas. Ujungnya, taksi dan segenap angkutan konvensional lain menuntut Grab Car, Uber, dkk, ditutup. Perselisihan antara transportasi konvensional dan berbasis aplikasi sebenarnya bukan hal baru. Ketika ojek berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grab Bike mulai ngetren di tahun 2015, ada gejolak dari kalangan ojek pangkalan atau opang, dan hingga saat ini operasi aplikasi masih tersandung legalitas.