Rata-rata pertumbuhan TKA era Jokowi (2014-2017) adalah 5,23 persen, lebih kecil dari rata-rata periode kedua pemerintahan SBY (2009-2014) 11,44 persen.
Impor garam menjadi polemik karena persoalan perhitungan kebutuhan. Bagi KKP, perhitungan mengacu dari informasi industri, perkiraan produksi, dan stok sisa. Sedangkan Kemenperin hanya berdasarkan estimasi kebutuhan industri.