Indeks Data Bps

Penundaan rilis data kemiskinan oleh BPS hari ini, dengan alasan peningkatan kualitas data, menimbulkan spekulasi publik.

Untuk itu, pemerintah menargetkan peluncuran Program Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025 sebagai respons atas masalah ini.

Turunnya angka perjalanan wisatawan nasional Mei 2025 disebabkan oleh momen besar keagamaan dan libur panjang yang telah usai.

Komoditas mendorong inflasi pada kelompok makanan dan minuman adalah beras yang berikan andil inflasi 0,04 persen.

Perbedaan garis kemiskinan oleh BPS dan Bank Dunia jadi upaya pemerintah untuk melakukan kajian ulang perhitungan.

Penyumbang utama deflasi Mei 2025 secara bulanan adalah kelompok makanan, minuman, tembakau.

Perubahan ini dimaksudkan agar ke depannya lembaga penyedia jasa statistik ini dapat menyajikan data ekspor-impor dalam bentuk angka tetap.

BPS mencatat angka surplus per Maret 2025 naik sebesar US$1,23 secara bulanan dibanding bulan Februari 2025 yang mencapai US$3,12 miliar.

Indonesia mengalami deflasi tahunan 0,09 persen pada Februari 2025, atau pertama kali sejak tahun 2000. Simak penjelasan deflasi dan dampaknya.

Mulai Januari 2025, Publikasi Indikator Ekonomi tidak lagi terbit di laman Badan Pusat Statistik (BPS). Apa alasannya?

BPS mencatat mencatat deflasi 0,45 persen mempengaruhi 0,02 persen pada deflasi nasional di November 2024.

Indeks harga konsumen diperkirakan naik secara month-to-month sebesar 0,3 persen dengan pemberi andil terbesar makanan dan minuman serta tembakau.

Jika standar hidup layak hanya Rp1 juta, maka daya beli masyarakat sangat rentan dan bergantung pada bansos. Lantas, apa solusinya?

BPS mencatat pengeluaran rill per kapita di 2024 meningkat 442 ribu rupiah atau 3,71 persen dibandingkan tahun 2023.

Angka ekspor Indonesia per Oktober 2024 juga mengalami kenaikan menjadi 24,41 miliar dolar AS atau naik 10,69 persen.

BPS mencatat, jumlah penduduk yang bekerja formal mencapai 42,05 persen atau sekitar 60,82 juta jiwa dengan pertanian sebagai sektor terbanyak.

BPS mencatat penurunan produksi beras nasional terjadi akibat penyusutan produksi beras pada periode Januari-April 2024 turun 14,74%.

BPS juga mencatat terjadi deflasi 0,12 persen secara bulanan sehingga Indonesia mengalami deflasi lima bulan berturut-turut.

Muhadjir sebut faktor ketidakcapaian target kemiskinan tersebut didorong oleh adanya pandemi COVID-19, konflik global hingga masalah El Nino berkepanjangan.

BPS mencatat jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri pada September 2023 mengalami penurunan mencapai 3,90 persen dibanding pada bulan sebelumnya.