Balita yang ibunya terpapar polusi udara selama pertengahan hingga akhir kehamilan, cenderung memiliki kemampuan kognisi dan koordinasi motorik yang rendah.
Kualitas udara tidak sehat mengakibatkan nutrisi ibu hamil akan terhambat dan mengurangi pertumbuhan janin, sehingga meningkatkan risiko kelahiran prematur.
BMKG ingatkan masyarakat bahwa paparan konsentrasi PM2.5 yang tinggi atau kondisi udara yang tercemar bisa meningkatkan risiko terhadap pasien COVID-19.