Menuju konten utama

Polusi Udara Jakarta Tingkatkan Risiko Bayi BBLR hingga Prematur

Kualitas udara tidak sehat mengakibatkan nutrisi ibu hamil akan terhambat dan mengurangi pertumbuhan janin, sehingga meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Polusi Udara Jakarta Tingkatkan Risiko Bayi BBLR hingga Prematur
Kabut polusi udara menyelimuti kawasan Jakarta, Selasa (8/10/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama.

tirto.id - Research Assistant & Consultant for Environmental Health Vital Strategis, Ginanjar Syuhada mengatakan polusi udara Jakarta berdampak kepada ibu hamil dan juga bayi yang baru dilahirkan.

Ginanjar menjelaskan dengan kualitas udara yang tidak sehat mengakibatkan nutrisi ibu hamil akan terhambat dan mengurangi pertumbuhan janin.

Apalagi terhadap polusi yang berukuran kecil particulate matter (PM) 2.5 yang sekecil debu dan tak kasat mata yang mudah masuk melalui saluran pernapasan.

"Akibat adanya terpapar polusi udara, otomasi perkembangan janin bakal terganggu," kata Ginanjar di acara Clean Air Catalyst di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).

Kemudian kata Ginanjar, mengakibatkan kelahiran bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) atau prematur.

Selanjutnya untuk anak usia dini terjadi menurunan pertumbuhan paru-paru, penurunan fungsi paru-paru, infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan efek perkembangan.

Efek jangka panjangnya mengakibatkan penyakit pernapasan dan kardiovaskular kronis.

"Mungkin memang polusi udara bukan faktor satu-satunya bayi berat badannya rendah, masih ada faktor lain, misalnya faktor gizi, itu menentukan," tuturnya.

Untuk mencegah hal tersebut, Ginanjar mengimbau kepada Ibu hamil agar menggunakan masker yang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) seperti KN95.

Lalu, membatasi aktivitas di luar ruangan agar mengurangi dari paparan terhadap polusi udara. Terutama pada saat polutan yang berbentuk ozon sedang pada waktu yang tinggi-tingginya.

"Jangan keluar pada saat ozon sedang tinggi-tingginya, sekitar jam 9 pagi sampai 2 siang. Jadi kurangin aktivitas jam segini," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA JAKARTA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri