Indeks Bulog

Rizal Ramli lapor ke KPK soal masifnya impor pangan, tapi Menteri Darmin berdalih impor bukan barang haram. Lantas, apa masalahnya?

Dirut Bulog Budi Waseso mengaku bangga dengan Susi Pudjiastuti yang bisa tegas serta konsisten menolak impor garam dan ikan.

Buwas mengatakan Jokowi meminta pihaknya tetap menjaga harga pangan tanpa melakukan impor.

Polemik soal impor beras harus segera diselesaikan agar tidak semakin berlarut dan merugikan petani dan masyarakat.

Mensos Agus Gumiwang menyatakan polemik impor beras tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan program rastra.

Bulog menyatakan seharusnya urusan impor beras ada di pihaknya.

"Seharusnya para pimpinan lembaga memberikan ketenangan kepada masyarakat di tengah isu panasnya situasi politik yang ada."

Buwas menegaskan pejabat Bulog yang tak mampu menjaga harga beras di pasaran bakal dicopot.

Buwas menyatakan, beras impor sebanyak 1,4 juta ton tidak bergerak dan terserap ke pedagang-pedagang lantaran rendahnya permintaan.

Budi Waseso mengatakan ingin menurunkan harga jual beras medium BULOG dari Rp8.750 per kilogram (kg) menjadi Rp8.250 per kg.

"BULOG ingin 15 ribu [ton] itu terealisasi. Faktanya hari ini rata-rata enggak sampai 1.000 ton yang terserap," ujar Buwas.

Karena gagal menjaga amanah dari M. Jasin, Bustanil Arifin harus kena gebuk hingga lebam dan berdarah.

Langkah Bulog menyalurkan 15 ribu ton beras ke pasar per hari dianggap merupakan upaya preventif mengantisipasi kenaikan harga.

Budi Waseso mengatakan, perubahan skema penyaluran beras sejahtera ini dilakukan untuk membantu mengurangi stok beras yang menumpuk di gudang.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras medium di tingkat penggilingan pada bulan Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 0,28% menjadi Rp 9.172 per kilogram (kg)

15 ton beras premium didistribusikan ke seluruh Indonesia karena adanya kenaikan harga beras.

Pemerintah memberikan izin Bulog impor beras dengan jumlah besar pada 2018 di saat gudang-gudang Bulog penuh dan proyeksi produksi beras surplus.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, stok beras di NTB masih cukup hingga beberapa bulan kedepan.

Total persetujuan impor beras yang diberikan kepada Perum Bulog telah mencapai 2 juta ton pada 2018.

Bulog dinilai perlu mengembangkan usaha dengan mengikuti kebutuhan publik yang masuk era digitalisasi