Menuju konten utama

Jelang Panen Raya, Buwas Klaim Stok Beras Aman

Dirut Utama Perum Bulog, Budi Waseso berharap pada masa panen raya yaitu Maret hingga Juni target Bulog yang ditetapkan Badan Pangan Nasional tercapai.

Jelang Panen Raya, Buwas Klaim Stok Beras Aman
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Bulog Pulo Brayan, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (24/1/2023). ANTARA FOTO/Yudi/Lmo/hp.

tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas memastikan cadangan beras Bulog saat ini masih aman. Dia mengatakan Bulog mendapat penugasan untuk menambahan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

"Kalau hari ini masih aman, aman. Memang kalau kita itu tidak masuk standar yang di atas satu juta karena memang keterbatasan. Sekarang kan belum masa panen ya. Yang dikuasai oleh bulog masih di atas 600," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Buwas berharap pada masa panen raya pada Maret-April 2023, pihaknya bisa mencapai target yang ditetapkan Badan Pangan Nasional. Karena kata Buwas, Bulog menyediakan stok beras sebesar 2,4 juta ton.

"Kita ini kemarin ada penugasan 570 ton untuk menutupi kekurangan kebutuhan itu. Tapi kan kita harus tetap mengutamakan produk dari dalam negeri ya. Itu nanti kalah Maret, April, Mei sampai Juni diperkirakan itu kan mulai ada panen raya, masuk panen raya ya," bebernya.

"Nah itu harapannya kita sesuai dengan penugasan dari Badan Pangan Nasional itu Bulog harus menyediakan stok negara itu adalah 2,4 juta ton," imbuhnya.

Sementara itu, dia mengakui pihaknya mulai turun ke lapangan untuk melakukan operasi pasar di beberapa wilayah termasuk food station. Buwas juga mengklaim tidak ada lagi monopoli dalam pendistribusian beras.

"Hari ini kan sudah, coba aja diliat di pasar-pasar.Maksud kemarin kan kita tidak ada lagi monopoli dalam pendistribusian itu ya umpamanya ada pedagang-pedagang besar mereka yang diberikan, tidak, tidak begitu," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait STOK BERAS NASIONAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin