Sebuah berita hoaks tentang pecandu narkoba di The Washington Post pernah meraih penghargaan Pulitzer pada 1981. Skandal ini tercipta karena kebohongan reporter dan kelalaian editor.
Polri mencatat ada 42 kabar hoaks tentang penyerangan ulama yang sempat beredar luas di media sosial. Penyebaran kabar hoaks itu di media sosial menurun usai enam pentolan MCA ditangkap polisi.
Menhan Ryamizard Ryacudu memprotes namanya dicatut oleh Provost Marshall dan LAI untuk melakukan rekrutmen anggota mereka yang diklaim bekerjasama dengan Kemenhan.
Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menyatakan bahwa berita mengenai jebolnya waduk Darma adalah hoaks dan masyarakat diimbau untuk mengabaikan berita tersebut.