Indeks Apbn 2022

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus sebesar Rp73,6 triliun pada semester I-2022. Surplus tersebut setara dengan 0,39 persen dari PDB.

Sri Mulyani Indrawati optimis, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 bisa diturunkan menjadi Rp732,2 triliun.

Prediksi Menkeu Sri Mulyani Indrawati terkait pertumbuhan ekonomi pada semester I-2022 tumbuh di kisaran 4,9 persen hingga 5,2 persen.

APBN Regional DKI Jakarta mengalami surplus sebesar Rp474,26 triliun sampai dengan akhir Mei 2022.

Sri Mulyani sebut budget subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp500 trliun lebih tersebut untuk satu kali tahun anggaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat penarikan utang pada Mei 2022 turun drastis sebesar 72,5 persen.

Menkeu Sri Mulyani menyebutkan keseimbangan APBN per akhir Mei 2022 mengalami surplus Rp132,2 triliun.

Simpanan dana pemerintah daerah (pemda) yang ada di perbankan mencapai Rp200,7 triliun hingga akhir Mei 2022, naik Rp9,18 triliun dibanding April 2022.

Kemenkeu akan menjaga daya beli masyarakat untuk kebutuhan pangan dan energi. Salah satunya melalui tambahan subsidi dan kompensasi di APBN 2022.

Sekretariat Kabinet melakukan pencadangan anggaran (automatic adjustment) capai Rp16,32 miliar pada 2022.

Belanja kementerian dan lembaga negara tahun anggaran 2022 dipangkas sebesar Rp24,5 Triliun.

Realisasi subsidi per April 2022 sebesar Rp56,62 triliun ini meliputi Rp10,17 T untuk kurang bayar tahun sebelumnya dan Rp46,45 T untuk subsidi reguler.

Menkeu Sri Mulyani menyebutkan jumlah simpanan dana pemda di perbankan mencapai Rp191,5 triliun per April 2022.

Menkeu Sri Mulyani menyebutkan APBN mengalami surplus sebesar Rp103,1 triliun hingga akhir April 2022.

Perubahan postur APBN 2022 dilakukan pemerintah karena dipengaruhi naiknya harga minyak mentah dunia, sehingga subsidi energi membengkak.

Pendapatan negara tahun ini outlook-nya akan berada di Rp2.266 triliun. Angka ini meningkat Rp420 triliun dari target APBN 2022 senilai Rp1.846 triliun.

Sri Mulyani sebut tambahan anggaran ini akan dimanfaatkan dalam bentuk BLT kepada 20,65 juta KPM dan bantuan produktif usaha mikro (BPUM).

Penurunan defisit ini tidak lepas dari outlook pendapatan negara tahun ini yang diperkirakan lebih tinggi Rp420,1 triliun dari target ditetapkan.

Sri Mulyani mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp216,1 triliun dari sebelumnya hanya Rp18,5 triliun agar tarif listrik dan BBM tidak naik.

Kebutuhan anggaran subsidi dan kompensasi energi mengalami peningkatan hingga Rp291 triliun pada tahun ini.