Menuju konten utama

Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkir, Penyebab, Faktanya Kata BMKG

Tidak semua awan Cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena puting beliung, tergantung kondisi labilitas atmosfer.

Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkir, Penyebab, Faktanya Kata BMKG
Ilustrasi angin puting beliung, ANTARA FOTO/M N Kanwa/ama.

tirto.id - Fenomena waterspout atau puting beliung (pusaran kolom atmosfer) terjadi di Waduk Gajah Mungkir - Wonogiri, Rabu (20/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Fenomena ini terekam dalam beberapa video dan ramai menjadi perbincangan di media sosial seperti Twitter hingga Instagram.

Apa itu waterspout atau puting beliung?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun resmi Twitternya mengatakan bahwa fenomena yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur disebut dengan puting beliung atau waterspout.

Fenomena itu berupa angin kencang yang bentuknya berputar seperti belalai, keluar dari awan Cumulonimbus (CB), dan terjadi di daratan (jika terjadi diperairan dinamakan waterspout).

Namun BMKG menegaskan bahwa tidak semua awan Cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena puting beliung, tergantung kondisi labilitas atmosfer.

Keberadaan awan Cumulonimbus juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang serta pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung/waterspout.

BMKG juga menjelaskan bahwa waterspout memiliki beberapa karakteristik, yaitu,

Karakteristik fenomena waterspout menurut BMKG

- Kejadiannya bersifat lokal

- Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit

- Lebih sering terjadi pada siang/sore hari, dan terkadang menjelang malam hari

- Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan Cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena waterspout.

- Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat.

Menurut BMKG, Wonogiri selama Januari hingga Februari ini masih berada pada periode puncak musim hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang bahkan puting beliung masih perlu diwaspadai hingga Februari mendatang.

BMKG juga mengimbau, ketika ada fenomena cuaca ekstrem (waterspout) tersebut, masyarakat sebaiknya berhati-hati dengan tidak mendekati area kejadian fenomena tersebut untuk menghindari resiko yang lebih buruk.

Selama periode musim hujan Januari - Februari, masyarakat diimbau untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem dan selalu update informasi cuaca dari kanal-kanal informasi BMKG.

Baca juga artikel terkait PUTING BELIUNG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH