Menuju konten utama

Putin Tegaskan Tak Akan Usir Diplomat Amerika

Vladimir Putin menegaskan bahwa ia tak akan mengusir para diplomat Amerika menyusul keputusan Barack Obama yang mengusir 35 diplomat Rusia. Putin bahkan akan mengundang anak para diplomat untuk merayakan Tahun Baru.

Putin Tegaskan Tak Akan Usir Diplomat Amerika
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada konferensi pers akhir tahun di Moskow, Rusia, Jumat (23/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergei Karpukhin.

tirto.id - Kendati Washington baru-baru ini mengeluarkan sanksi terhadap Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (30/12/2016) waktu setempat memastikan bahwa Moskow tidak akan mengusir siapa pun.

"Kita tidak akan membuat masalah bagi para diplomat Amerika. Kita tidak akan mengusir siapa pun," kata Putin melalui suatu pernyataan sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (31/12/2016).

Moskow, Putin menuturkan, tidak akan melarang keluarga dan anak-anak para diplomat untuk menggunakan fasilitas-fasilitas liburan yang biasa mereka gunakan saat liburan Tahun Baru.

Ia menambahkan bahwa dirinya bahkan akan mengundang semua anak-anak para diplomat Amerika di Rusia untuk menghadiri perayaan Natal dan Tahun Baru di Kremlin.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia mengajukan usul agar Rusia balik mengusir 35 diplomat AS serta memblokir akses Kedutaan Besar AS di Moskow ke sebuah pondok liburan dan sebuah gudang. Hal itu akan menjadi balasan atas langkah serupa yang dikeluarkan Washington.

Pada Kamis (29/12/2016), Departemen Luar Negeri AS memerintahkan pengusiran terhadap 35 diplomat Rusia, yang dicurigai melakukan aksi mata-mata, serta menutup dua kompleks milik Kedutaan Besar Rusia.

Pengusiran dan penutupan kompleks itu dilakukan sebagai hukuman atas "campur tangah Rusia dalam pemilihan AS serta pelecehan yang dialami para diplomat kami di luar negeri."

Presiden AS Barack Obama juga menjatuhkan sanksi terhadap dua lembaga intelijen utama Rusia, yaitu Direktorat Intelijen Utama (GRU) dan Dinas Keamanan Federal (FSB). Sanksi juga dikenakan terhadap empat pejabat GRU serta tiga perusahaan yang diduga memasok dukungan materi bagi operasi peretasan dengan tujuan untuk mencampuri pemilihan presiden AS.

Menanggapi hal itu, Putin menyesalkan bahwa Obama mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden AS dengan mengeluarkan sanksi-sanksi terhadap Moskow.

Putin mengatakan Moskow menganggap langkah-langkah tak bersahabat yang ditunjukkan pemerintahan AS saat ini sebagai "provokasi untuk makin melemahkan hubungan Rusia dan Amerika Serikat."

“Rusia, yang menyimpan haknya untuk melakukan pembalasan, tidak akan merendahkan diri ke tingkat diplomasi ‘dapur’ yang tak bertanggung jawab,” ujar Putin.

Rusia, tambahnya, akan menentukan langkah-langkah ke depan dalam memperbaiki hubungan dengan AS berdasarkan kebijakan yang nantinya diambil presiden terpilih Donald Trump.

Baca juga artikel terkait RUSIA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari